jpnn.com, MEKSIKO - Pemerintah Meksiko panen kecaman karena gagal menangkap putra bos kartel narkoba Sinaloa, Joaquin "El Chapo" Guzman. Operasi itu gagal lantaran pasukan Garda Nasional kalah kuat dalam baku tembak dengan anggota kartel di Kota Culiacan, Kamis (17/10) lalu.
Seperti diberitakan, pasukan Garda Nasional Meksiko sebenarnya sudah berhasil membekuk Ovidio Guzman di dalam sebuah rumah di Culiacan. Namun, sebelum sempat membawa sang target keluar rumah, mereka tiba-tiba dikepung puluhan orang bersenjata.
BACA JUGA: Polisi Tangkap Anak Bos Kartel Narkoba, Kerusuhan Pecah di Mana-Mana
Kalah jumlah, pasukan Garda Nasional akhirnya memilih mundur dan meninggalkan Ovidio. Di saat yang sama, kerusuhan pecah di Culiacan. Sejumlah bangunan dan mobil dibakar. Penjara setempat pun dibobol dan ratusan napi kabur.
Pakar keamanan menilai keputusan aparat melepas putra Chapo Guzman menunjukkan ketidakberdayaan pemerintah dalam melawan kartel. Presiden Lopes Obrador pun dinilai sudah lupa dengan janjinya menyelesaikan masalah kekerasan geng.
BACA JUGA: Horor, Kartel Narkoba Gantung 9 Mayat di Flyover
Menteri Pertahanan Meksiko Luis Cresencio Sandoval dan Menteri Keamanan Alfonso Durazo sama-sama menyebut operasi tersebut sebagai sebuah kegagalan. "Itu dilakukan dengan tergesa-gesa, konsekuensinya tidak dipertimbangkan, bagian paling berisiko tidak diperhitungkan," kata Luis Cresencio Sandoval dalam jumpa pers di Cuiliacan, Sabtu (19/10).
Durazo malah mengaku dirinya dan para perwira senior militer tidak tahu ada misi untuk menangkap tokoh kartel narkoba. Menurutnya, ada kesalahan birokrasi dalam operasi tersebut. (ant/dil/jpnn)
BACA JUGA: Bikin Kesal Kartel, Nyawa Sombra Dihargai Rp 1 M
Redaktur & Reporter : Adil