JAKARTA-- Badan Narkotika Nasional (BNN) bersama dengan Direktorat Bea dan Cukai kembali menggagalkan penyelundupan narkoba golongan satu jenis sabu ke Indonesia, di Bandara Minangkabau, Padang Pariman, Minggu 26 Mei 2013. Dengan mengamankan seorang wanita berinisal JR di terminal kedatangan internasional.
"Tersangka turun dari pesawat Air Asia asal Kuala Lumpur Malaysia. Dan akan merubah rute penerbangan dari internasional ke domestik tujuan Jakarta, dengan menggunakan Lion Air," ungkap Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Benny Mamoto, saat ditemui di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (12/6).
Ia mengatakan, penangkapan ini berawal dari kecurigaan petugas terhadap barang bawaan JR berupa tas koper. "Saat diperiksa menggunakan x-ray, dalam dinding koper terdapat benda mencurigakan. Dan setelah diperiksa petugas, barang mencurigakan tersebut merupakan sabu kristal dengan berat sekira 2.806 gram," kata jenderal bintang dua ini.
Benny menambahkan, modus dengan berganti rute penerbangan sering dilakukan para sindikat. Sehingga membuat petugas sering mencurigai penumpang dari luar negeri yang baru tiba, kemudian melakukan perubahan penerbangan.
"Kalau menggunakan (maskapai) Air Asia dari Kuala Lumpur, pasti dicurigai. Karena penyelundup biasa menggunakan Air Asia ditambah sindikat Malaysia merupakan pemasok narkoba besar di Indonesia," terangnya.
Selain itu, ia mengungkapkan, petugas juga sering memperhatikan tingkah laku setiap penumpang. Terlebih penumpang yang bertingkah aneh saat pemeriksaan akan dilakukan. "Kita juga sering melihat perjalanan setiap penumpang. Kalau ada (penumpang) yang sering bolak-balik ke luar negeri tanpa alasan yang jelas dan tanpa punya pekerjaan yang jelas, akan kita tandai," tutup putra Sulut ini. (ian/jpnn)
"Tersangka turun dari pesawat Air Asia asal Kuala Lumpur Malaysia. Dan akan merubah rute penerbangan dari internasional ke domestik tujuan Jakarta, dengan menggunakan Lion Air," ungkap Deputi Pemberantasan BNN Irjen Pol Benny Mamoto, saat ditemui di Kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Rabu (12/6).
Ia mengatakan, penangkapan ini berawal dari kecurigaan petugas terhadap barang bawaan JR berupa tas koper. "Saat diperiksa menggunakan x-ray, dalam dinding koper terdapat benda mencurigakan. Dan setelah diperiksa petugas, barang mencurigakan tersebut merupakan sabu kristal dengan berat sekira 2.806 gram," kata jenderal bintang dua ini.
Benny menambahkan, modus dengan berganti rute penerbangan sering dilakukan para sindikat. Sehingga membuat petugas sering mencurigai penumpang dari luar negeri yang baru tiba, kemudian melakukan perubahan penerbangan.
"Kalau menggunakan (maskapai) Air Asia dari Kuala Lumpur, pasti dicurigai. Karena penyelundup biasa menggunakan Air Asia ditambah sindikat Malaysia merupakan pemasok narkoba besar di Indonesia," terangnya.
Selain itu, ia mengungkapkan, petugas juga sering memperhatikan tingkah laku setiap penumpang. Terlebih penumpang yang bertingkah aneh saat pemeriksaan akan dilakukan. "Kita juga sering melihat perjalanan setiap penumpang. Kalau ada (penumpang) yang sering bolak-balik ke luar negeri tanpa alasan yang jelas dan tanpa punya pekerjaan yang jelas, akan kita tandai," tutup putra Sulut ini. (ian/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Oknum Bidan dan PNS Digerebek
Redaktur : Tim Redaksi