Oknum Bidan dan PNS Digerebek

Rabu, 12 Juni 2013 – 10:36 WIB
MATARAM-Seorang oknum bidan yang nge-kos di Jalan Neuningan, Lingkungan Lendang Lekong Timur, Kelurahan Mandalika digerebek warga . Itu dilakukan karena warga sudah resah dengan kelakuan bidan bernama Nurul yang kerap berduaan dengan lelaki yang bukan suaminya di dalam kamar. Bahkan, lelaki yang disebut bernama Jentaka itu diduga kerap menginap di tempat kos bidan asal Janapria, Lombok Tengah tersebut.

Saat digerebek, keduanya berada di dalam kamar. Keduanya langsung diamankan ke Polsek Cakranegara untuk menghindari amukan massa.  Informasi yang diserap Koran ini, warga sudah lama curiga dengan hubungan keduanya.

Jentaka, yang berstatus PNS dan duda asal Tanak Awu, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, itu sering datang ke kos-kosan Nurul. Padahal, mereka bukan pasangan suami-istri.

Kecurigaan warga sudah disampaikan kepada Kepala Lingkungan (kaling) Lendang Lekong M Safii. Warga menyampaikan jika ada seorang laki-laki dan perempuan yang bukan pasangan suami-istri selalu berduaan di dalam kamar kos. Bahkan, mereka diduga sering menginap berdua di satu kamar kos milik Mustafa tersebut.

Informasi itu kemudian direspon sang kaling. Senin malam, sekitar 23.30 Wita, kaling dibantu Babinkamtibmas Aipda Marsono memimpin penggerebekan itu. Hasilnya, warga menemukan pasangan tanpa status itu sedang berduaan. Saat digerebek, pasangan tersebut tidak bisa mengelak. Mereka hanya bisa pasrah. Keduanya kemudian digiring ke Polsek Cakranegara untuk menghindari amukan warga.

Kapolsek Cakranegara Kompol Arif Hidayat dikonfirmasi Koran ini membenarkanya. Ia mengatakan, warga meminta pasangan tersebut untuk dinikahkan. Permintaan warga itu diamini jentaka dan Nurul. ’’Mereka menyanggupi untuk menikah,’’ katanya.

Ia menjelaskan, penggerebekan ini karena ada kecurigaan warga terhadap hubungan keduanya. Apalagi, mereka bukan suami-istri, namun sering berduaan di dalam kamar. ’’Pengakuan warga, pasangan tersebut sering tidur bersamaan di kos tersebut. Padahal, keduanya belum menikah,’’ jelasnya.

Ia menambahkan, penggerebakan tersebut tidak diwarnai dengan aksi kekerasan. Warga menyerahkan dan memercayakan sepenuhnya proses hukum kepada polisi. ’’Tidak ada tindakan anarkis. Warga hanya menuntut keduanya dinikahkan,’’ tandas Arif. (mis)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Rampok Bongkar ATM

Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler