Gagas Zonasi Produk Unggulan Desa

Senin, 23 Februari 2015 – 23:38 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (DPDTT), Marwan Jafar, mengajak kalangan usahawan membantu pengembangan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Sehingga memercepat kemandirian desa dari sektor wisata desa dan produk unggulan di pasar (market) tradisional maupun modern.

BACA JUGA: Ingatkan Pemerintahan Jokowi Serius Kembangkan KEK

“Pemerintah menginginkan dari desa berkembang pertumbuhan ekonomi baru. Sehingga hasil pertanian, perkebunan dan kreativitas dari desa bisa menjajaki perkotaan. Dan pada akhirnya, produk desa punya nilai transaksi baik kepada konsumen,” ujarnya, Senin (23/2).

Marwan mengutarakan ajakannya karena selama ini pertumbuhan ekonomi desa belum maksimal. Selain dikaitkan dengan akses infrastruktur yang tidak memadai, juga karena kurangnya pemberdayaan hasil pedesaan ke pasar perkotaan.

BACA JUGA: Garuda Tutup Konter Tiket di Bandara Soetta dan Kuala Namu

Sehingga, produk unggulan hanya terealisasi di pasar-pasar terdekat. Padahal secara kualitas, hasil produksi dari pedesaan sudah bisa tersebar bahkan hingga antar provinsi.

“Kalau tidak ada dorongan kalangan usahawan yang peduli terhadap kemajuan masyarakat pedesaan, maka pasar atau market di Indonesia akan terus dikuasai produk-produk impor. Dan akhirnya hasil dari negeri sendiri terus tak berdaya. Padahal Indonesia melimpah ruah hasil buminya,” ujar Marwan.

BACA JUGA: Dua BUMN Ini Bakal Sulap Pasar Ikan di Muara Baru

Selain mengimbau para pengusaha, Kementerian DPDTT kata Marwan akan membuat titik zona produk unggulan masyarakat pedesaan. Misalnya BUMDes di Jawa Barat, akan didorong membuat pengolahan makanan khas dari bahan dasar talas. Karena selama ini talas diketahui merupakan produk unggulan dari Jawa Barat.

“Kemudian sagu yang banyak di Indonesia Timur, nanti akan diarahkan juga agar ada BUMDes yang mengolahnya menjadi makanan khas daerah tersebut. Begitu juga daerah lain dengan ciri khas daerahnya masing-masing. Sehingga, setiap desa punya brand sendiri,” ujarnya.

Dengan adanya zona-zona industri pedesaan, Marwan meyakini peluang kalangan usahawan berinvestasi juga akan tinggi. Jika sudah ada BUMDes, kalangan usahawan bisa langsung menyimpankan dananya tanpa perlu khawatir lagi terkait pengelolaannya.

“Ketika peluang usaha di sektor hasil pertanian dan wisata desa prospeknya sangat besar mengundang investastor lain, maka pemerintah pasti akan mendorong perbaikan infrastrukturnya. Dan situlah, peran BUMDes sangat diperlukan untuk mengembangkan kawasan desanya,” ujarnya.(gir/jpnn)
    

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Ini Cerita Petinggi Lion Air yang Disandera Penumpang


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler