Apresiasi dari Akademisi untuk Ide Ganjar soal Penjarakan Koruptor di Nusakambangan

Sabtu, 09 Desember 2023 – 19:36 WIB
Capres dan Cawapres RI Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat hukum Al Wisnubroto memberi apresiasi terhadap gagasan Calon Presiden 2024 Ganjar Pranowo yang ingin memenjarakan narapidana korupsi di Lapas Nusakambangan, Jawa Tengah.

Al Wisnubroto juga mendorong Ganjar untuk membuat detail pemenjaraan koruptor itu agar ada efek jera.

BACA JUGA: DUGM Deklarasi Menangkan Ganjar-Mahfud, TPD DKI Jakarta Ajak Pemuda Jadi Pelaku Politik

“Saya mengapresiasi bahwa itu merupakan satu kepeduliannya Mas Ganjar dan Prof Mahfud berkait dengan tindak pidana korupsi,” kata dosen Fakultas Hukum Atmajaya Yogyakarya ini saat dihubungi, Sabtu (9/12).

Wisnu menyarankan Ganjar memperjelas konsep pemenjaraan bagi koruptor. Menurutnya, setiap narapidana memiliki karakteristik berbeda-beda dalam penanganannya.

BACA JUGA: Pejabat Korup Bikin Muak, Prof Henri Puji Ide Ganjar soal Nusakambangan buat Koruptor

Dia mencontohkan napi tindak pidana terorisme tidak diperlakukan sama dengan pembinaan penjeraan yang dilakukan pelaku pembunuhan. Napi terorisme dilakukan pembinaan deradikalilisasi, karena yang menjadi akar persoalan adalah tindak pidana radikalisme.

“Sekarang kalau pelakunya tindak pidana korupsi, kan ada corruption by need, ada corruption by greed. Jadi, mesti butuh konsep yang berbeda untuk pembinaan, untuk penjeraan dan sebagainya,” jelasnya.

BACA JUGA: Ide Baru dari Ganjar: Nusakambangan untuk Penjara Koruptor!

Selain upaya penindakan, Wisnu juga mengapresiasi komitmen dan langkah pencegahan yang sudah dilakukan Ganjar semasa masih menjabat sebagai gubernur di Jawa Tengah. Antara lain pencegahan antikorupsi melalui pendidikan dengan menerapkan kurikulum di sekolah.

“Menurut saya itu lebih strategis. Bagaimana edukasi itu tidak sekadar hanya menuntut orang agar pintar, tetapi juga kaitanya dengan nilai-nilai. Mempunyai nilai terhadap integritas, terhadap kejujuran, untuk mencegah tindak korupsi,” jelasnya.

Wisnu menambahkan pentingnya untuk memperbaiki masalah regulasi dan pengawasan agar tidak ada celah bagi orang untuk melakukan penyimpangan atau penyalahgunaan kewenangan.

Seperti yang sudah dilakukan Ganjar di Jawa Tengah dengan membuat program e-goverment dan e-budgeting untuk mencegah korupsi.

“Menurut saya ini suatu awal langkah yang baik. Pak Mahfud sendiri, kan, juga profesor di bidang hukum, ahli kebijakan publik. Pak Ganjar juga demikian, seorang sarjana hukum juga, harapannya itu bisa mewujudkan penegahan hukum di negeri kita ini,” imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Capres nomor urut tiga Ganjar Pranowo akan menjadikan Lapas Nusakambangan sebagai penjara khusus napi koruptor. Ganjar menilai koruptor harus dimasukkan ke Lapas Nusakambangan agar memberikan efek jera.

Ganjar juga ingin agar koruptor dimiskinkan dengan mendorong DPR agar segera menyelesaikan RUU Perampasan Aset. Selain itu, Ganjar juga akan menerapkan program Government Resources Management System (GRMS) seperti yang sudah dilakukan di Jateng.

Untuk mendukung program itu, masyarakat juga dilibatkan untuk mengawasi dengan mengagas aplikasi Lapor Presiden. Aplikasi tersebut merupakan hasil dari amplifikasi program yang pernah diterapkan semasa Ganjar menjabat sebagai Gubernur Jateng yaitu LaporGub. (JPNN)

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sidak ke Nusakambangan, Dirjenpas dan Kepala BNPT Pantau Para Napi Terorisme


Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler