Pejabat Korup Bikin Muak, Prof Henri Puji Ide Ganjar soal Nusakambangan buat Koruptor

Sabtu, 09 Desember 2023 – 17:10 WIB
Guru besar ilmu komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Prof. Henri Subiakto. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - Guru besar ilmu komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Prof. Henri Subiakto memuji ide dari capres Pilpres 2024 Ganjar Pranowo tentang memenjarakan koruptor di Pulau Nusakambangan, Cilacap.

Akademisi dengan bidang keahlian hukum dan media massa itu menilai ide menghukum pelaku korupsi di Nusakambangan sejalan dengan keinginan publik.

BACA JUGA: Ide Baru dari Ganjar: Nusakambangan untuk Penjara Koruptor!

“Saya sangat sepakat. Apa yang disampaikan beliau itu bagian dari menangkap kehendak masyarakat yang sudah muak terhadap korupsi. Semangat untuk menghukum tinggi seperti yang disampaikan Pak Ganjar itu adalah keinginan atau kehendak masyarakat,” kata Henri saat dihubungi pada Sabtu (9/12/2023).

Prof. Henri menambahkan masyarakat sudah muak dengan banyaknya kasus korupsi yang melibatkan para pejabat dan elite politik. Namun, masyarakat belum melihat kesungguhan pemerintah dalam memberantas korupsi.

BACA JUGA: Inilah Komitmen Ganjar soal Pemberantasan Korupsi

“Menjelang pilpres ini, kan, juga banyak ditengarai korupsi-korupsi yang dipakai untuk dana-dana pemilu. Begitu, kan? Itu, kan, masyarakat muak,” katanya.

Oleh karena itu, Henri menganggap program atau janji kampanye Ganjar soal hukuman keras kepada pelaku korupsi merupakan hal bagus. Menurut dia, hal yang penting ialah semangat untuk memberantas korupsi.

BACA JUGA: Tentang Nusakambangan, Pulau yang Diusulkan Ganjar Jadi Pembuangan Koruptor

“Apakah itu hukuman mati, apakah itu hukuman penyitaan harta keseluruhan dari pelaku korupsi, atau sampai dibuang di Nusakambangan, misalnya begitu, itu bagus. Itu intinya adalah semangatnya,” tuturnya.

Henri juga menyoroti peraturan pemerintah yang justru memberikan keringangan kepada para koruptor. Menurut dia, beleid itu justru membuat korupsi menjamur, bahkan koruptor bertambah karena tidak ada efek jera.

Oleh karena itu, Henri menganggap Ganjar Pranowo yang berpasangan dengan Mahfud MD di Pilpres 2024 akan mampu menegakkan hukum dalam pemberantasan korupsi.

Anggapan itu didasari pasangan capres-cawapres bernomor urut 3 itu tidak punya beban masalah hukum dan punya ide kongkret.

“Pertama, orang juga tahu Pak Ganjar punya rekam jejak yang bersih, ya, tidak ada sangkut paut dengan persoalan korupsi. Yang kedua, Pak Mahfud itu lebih lagi. Itu juga merupakan simbol dari penegakan hukum antikorupsi,” kata Henri.

Pria asal Yogyakarta itu menegaskan Mahfud sampai sekarang tetap dikenal sebagai tokoh antikorupsi.

“Ketiga, memang salah satu visi-misinya Pak Ganjar-Mahfud adalah penegakan hukum,” katanya.

Ganjar melontarkan idenya tentang memenjarakan koruptor di Nusakambangan saat menghadiri Kuliah Kebangsaan di Universitas Muhammadiyah Cirebon, Jumat (8/12/2023).

Ide itu sebagai upaya untuk memberikan hukuman setimpal kepada koruptor sekaligus menimbulkan efek jera.

Menurut Ganjar, Nusakambangan yang sisi selatannya menghadap Samudra Hindia itu termasuk pulau terluar. Lokasinya juga terpencil, jauh dari mana-mana, dan masih banyak semak belukar.

“Setuju (atau) enggak kalau koruptor dimasukkan sana?" tanya Ganjar yang langsung dijawab dengan kor ‘setuju’ oleh mahasiswa. Ide itu juga langsung mendapat aplaus panjang.(jpnn.com)

Yuk, Simak Juga Video ini!

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hati-hati! Ganjar-Mahfud Bakal Menjadi Peluru Tak Terkendali Melibas Pelaku Korupsi


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler