jpnn.com, DENPASAR - Gagasan Indonesia soal isu perempuan banyak diapresiasi di forum forum Inter-Parliamentary Union (IPU) ke-144.
Ketua DPR Puan Maharani menyampaikan banyak delegasi yang merasa Indonesia menjadi contoh nyata kepemimpinan perempuan.
BACA JUGA: Parlemen Asing Akui Kesuksesan Sidang IPU di Bali
Di Forum of Women Parliamentarians, Puan menyebut banyak delegasi yang menyatakan produk regulasi Indonesia banyak berpihak kepada perempuan, seperti dalam keterlibatan perempuan dalam mempersiapkan produk kebijakan publik.
“Kepemimpinan perempuan di Indonesia menginspirasi mereka," ujar Puan Maharani melalui keterangan yang diterima Jumat (25/3).
BACA JUGA: Sidang IPU jadi Momentum Mengenalkan Kembali Potensi Bali
Putri dari Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri itu menyampaikan banyak delegasi yang mau belajar lebih lanjut karena mereka juga ingin meningkatkan jumlah anggota perempuan di parlemen.
"Mereka melihat kesuksesan Indonesia," kata Puan.
Puan mengatakan, DPR juga terus meningkatkan jumlah anggota parlemen agar kebijakan-kebijakan negara semakin mengedepankan kesetaraan gender karena adanya campur tangan dari perempuan itu sendiri.
BACA JUGA: Ketua BKSAP: Kesuksesan IPU 144 di Bali Berkat Kerja Bersama DPR RI
“Selama beberapa tahun terakhir ini, kita telah menyaksikan bagaimana perempuan berkiprah di dunia politik," terangnya.
Pada 2021, dari 73 orang yang terpilih sebagai ketua parlemen di seluruh dunia, 18 orang di antaranya atau 24,7 persennya adalah perempuan.
Anggota Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR Irine Yusiana Roba Putri menyampaikan Rancangan Undang-undang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (RUU TPKS) yang sempat disinggung Puan dalam forum dan mendapat sorotan delegasi-delegasi IPU.
“Melalui RUU TPKS, Indonesia dianggap progresif dalam perlindungan terhadap perempuan," kata Irene.
Terkait pandemi Covid-19, lanjut Irene, Indonesia juga dapat nilai positif karena kebijakan untuk perempuan dan anak dianggap menonjol, termasuk dalam vaksinasi.
Irine mengatakan kebijakan-kebijakan Indonesia dinilai ramah gender.
Selain itu, Indonesia dianggap menjadi role model kepemimpinan perempuan.
“Bagaimana tidak? Indonesia sudah punya presiden perempuan, ketua DPR perempuan. Jadi kita dianggap lead by example," pungkasnya.
Anggota Komisi I DPR RI ini pun bercerita soal delegasi parlemen Thailand sangat kagum dengan kepemimpinan perempuan di Indonesia.
Hal tersebut, kata Irine, terlihat saat pertemuan bilateral antara Puan dan pimpinan parlemen Thailand di sela-sela penyelenggaraan IPU.
Dua Resolusi Dihasilkan dalam Pertemuan Women Parliamentarians
Dalam Governing Council IPU pagi tadi, Irine membacakan hasil pertemuan Women Parliamentarians.
Ada dua resolusi yang dihasilkan oleh forum tersebut.
Pertama, 'memikirkan kembali dan membingkai ulang pendekatan proses perdamaian dengan pandangan untuk membina perdamaian abadi'.
Kemudian resolusi kedua, yaitu 'memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi sebagai enabler sektor pendidikan, termasuk di masa pandemi’.
Diketahui, Women Parliamentarians dihadiri 129 peserta, termasuk 64 anggota parlemen dari 60 negara.
Rinciannya adalah 55 anggota parlemen perempuan dan 9 anggota parlemen laki-laki.
“Saya mengambil kesempatan ini untuk mendorong lebih banyak rekan pria untuk menghadiri forum dan memperjuangkan kesetaraan gender,” tegas Irine. (mrk/jpnn)
Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi