Gaji Minus, Godaan Banyak, Polisi Stres

Senin, 14 Maret 2016 – 19:30 WIB
Kadiv Humas Polri Irjen Anton Charliyan. Foto: jawapos

jpnn.com - JAKARTA - Rentetan kasus penembakan yang dilakukan oknum anggota kepolisian telah mencoreng nama baik Polri. Terbaru, anggota Brimob Polda Metro Jaya Brigadir Aris Candra Kuswanto menembak mati istrinya, Fitri di Bekasi akhir pekan lalu.

Kadiv Humas Polri Irjen Anton Charliyan mengatakan, pihaknya akan menjadikan insiden tersebut sebagai evaluasi. Namun, ia tidak setuju dengan anggapan bahwa perlu ada perombakan dalam prosedur rekrutmen Polri. 

BACA JUGA: Bupati Narkobaan Bikin Pak Buwas Geram

Menurutnya, sistem penjaringan anggota Polri sudah teruji di tingkat nasional dan internasional.‎ "Sudah sesuai ketentuan, sudah diuji standarnya baik secara nasional ataupun internasional," kata Anton di Mabes Polri, Jakarta, Senin (14/3).

Dia menjelaskan, tekanan pekerjaan lah yang menyebabkan gangguan pada seorang anggota kepolisian. "Cuma sepanjang perjalanannya faktor lingkungan mempengaruhi. Seperti beban ekonomi, beban masalah, dan beban tugas," terang dia.

BACA JUGA: Farouk Muhammad: DPD Merasa Sangat Kehilangan Alm Sulistyo

Menurut Anton, beban kerja dan ekonomi adalah faktor primer yang mempengaruhi perubahan psikologis anggota. Rata-rata, kata dia, anggota polisi menginginkan kehidupan yang lebih sementara gaji yang didapat sangat terbatas.

"Banyak anggota polisi yang stres karena beban tugas,‎ fenomena perceraian dulu sedikit sekarang banyak. Prajurit kita banyak yang gajinya minus, sedangkan di era global banyak godaan seperti ingin seperti tetangga tapi kemampuan terbatas," ungkapnya.

BACA JUGA: Dirut BCA Raih Lifetime Achievement dalam Obsession Award 2016

Demikian juga pernyataan yang dilontarkan oleh Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, Brigjen Pol Arthur Tampi. Menurutnya, sistem penjaringan anggota Polri sudah sehat. 

Dia menjelaskan, faktor utama yang membebani anggota ialah tuntutan kerja yang tidak dibarengi ‎dengan kesejahteraan petugas. "Bahwa banyak faktor salah satu faktor ekonomi yang memberi tekanan ke kehidupan keluarga jadi tidak nyaman," bebernya. (Mg4/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Sulistiyo Wafat, DPD Nyatakan Berduka


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler