Memang bonus pertandingan lawan Queens Park Rangers (QPR) sebesar Rp 50 juta sudah cair. Meski terlambat, PT PP berharap pembagian uang tersebut bisa "mengganjal" sementara kebutuhan uang para pemain di hari lebaran ini. Rata-rata para pemain mendapat bagian Rp 1,2 juta per orang.
General Manager Marketing PT PP Dito Arief membenarkan kalau baru bonus pertandingan yang cair. "Sejauh ini, pihak konsorsium belum bisa melunasi sisa gaji yang tertunda. Kami diinfokan baru bonus pertandingan yang beres. Sisanya setelah lebaran," ucap Dito.
Alumnus Universitas Brawijaya itu berharap pemain mengerti soal kebutuhan yang tak sedikit dari konsorsium. Apalagi pengusaha pendukung besar konsorsium, Arifin Panigoro sudah terang-terangan ogah menyokong pendanaan PSSI. Alhasil musim depan klub-klub PSSI dituntut lebih kreatif dalam mencari dan mengolah uang.
Nah, untuk menyongsong musim mendatang PT PP pun akan menggelar rapat kordinasi. Rencananya sepekan setelah lebaran, PT PP akan berkumpul di Surabaya. Termasuk membahas kerja sama dengan PT Persebaya Indonesia (PI). Sedang Direktur Utama PT PP Dityo Pramono hingga kemarin kabarnya masih di Jakarta.
"Kami yakin PT PI masih meneruskan kerja sama dengan kita. Walau kita tak ikut dalam pertemuan antara Pak Cholid (Cholid Ghoromah, red.), Pak Saleh (Saleh Hanifah, red.), dan Pak Gede (I Gede Widiade, red.) yang dilakukan sebelum lebaran," tutur pria berusia 26 tahun itu.
Di sisi lain, kalau pemain Persebaya sudah menerima bonus pertandingan, tidak demikian dengan pegawai PT PP. Para pegawai yang belum gajian empat bulan harus terus bersabar hingga entah kapan. Padahal akhir Juli lalu, mereka dijanjikan pelunasan gaji sebelum lebaran.
"Kami memang punya komitmen merampungkan gaji pemain dulu. Biarlah kami yang diinternal perusahaan ini bersabar. Semoga saja dalam waktu dekat setelah lebaran bisa gajian. Saya pun belum gajian kok," ujar Dito lagi. (dra/ko)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Katusha Bertumpu pada Rodriguez
Redaktur : Tim Redaksi