jpnn.com, JAKARTA - Ketua umum Sahabat Polisi Indonesia (SPI) Fonda Tangguh mendukung pernyataan Kompolnas yang meminta kenaikan gaji polisi.
Pernyataan itu mencuat menyusul bentrokan di Papua karena persoalan harga rokok yang dijual seorang oknum anggota kepolisian. Polisi tersebut menyambi berjualan rokok.
BACA JUGA: Guru Honorer Tidak Yakin Gaji PPPK Ada di Pagu DAU 2021, Hanya Harapan Palsu
Fonda mengatakan kenaikan gaji memang selazimnya terjadi lantaran pemasukan terendah anggota kepolisian saat ini dinilai tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok.
“Saya kira memang sudah waktunya mempertimbangkan kenaikan gaji anggota kepolisian. Terutama bagi mereka yang berpangkat rendah. Rp 1,6 juta untuk gaji terendah (Bhayangkara Dua) itu tidak cukup,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima JPNN.
BACA JUGA: Kisah Inspiratif Polisi Dermawan: Sumbangkan Gaji, Bangun Rumah Pintar untuk Warga
BACA JUGA: Gaji Tertunda, Polisi Mogok, Markas Diduduki Massa
Ketua umum Sahabat Polisi Indonesia (SPI) Fonda Tangguh
Meski begitu, menurutnya, apabila permintaan kenaikan gaji polisi dipenuhi, sebaiknya Kapolri juga untuk meningkatkan standar kinerja anggota kepolisian.
Standar yang meningkat, ungkap dia, menjadi alasan bagi pemerintah memberi kenaikan gaji.
“Kalau gaji anggota kepolisian naik, berarti standar kinerjanya juga ditingkatkan,” jelasnya.
Terlebih, menurut Fonda, risiko kerja bagi anggota kepolisian di lapangan juga makin meningkat. Peningkatan risiko tersebut seharusnya berbanding lurus dengan pendapatan anggota kepolisian yang bertugas di lapangan.
“Sudah risiko tinggi, gajinya juga (maaf) belum cukup layak. Rasanya sudah waktunya gaji anggota kepolisian ini naik,” sambungnya.
Seperti diketahui, selain bentrokan di Papua, dua kejadian yang menyebabkan dua anggota polisi mengalami risiko kerja terjadi dalam rentang waktu dua minggu belakangan.
Pertama, saat anggota Reserse Narkoba Polres Metro Jakarta Pusat ditabrak dan dilindas oleh bandar narkoba. Kedua, ketika Kabag Ops Ditlantas Polda Metro Jaya dikeroyok demonstran. (flo/jpnn)
Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?
Redaktur & Reporter : Natalia