Gaji Tak Lancar Malah Menang Besar

Jumat, 18 Oktober 2013 – 06:59 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Pertandingan perdana babak playoff Indonesia Premier League (IPL) Grup L di Stadion Sultan Agung, Bantul, Jogjakarta, kemarin (17/10) ibarat ladang pembantaian. Tim tuan rumah Persiba Bantul dan juara Divisi Utama IPL 2012 Persepar Palangkaraya menghajar lawan masing-masing dengan skor sama: 4-1.

Persepar yang tampil di jam pertama atas Persiraja Banda Aceh. Dua di antara empat gol Persepar dicetak Emile Bertrand Mbamba pada menit ke-18 dan 79 plus dua gol dari Antonio Teles ("31) dan Basri Lohy ("67). Sedangkan sebiji gol Persiraja dihasilkan Fahrizal Dillah di menit akhir pertandingan.

BACA JUGA: Hayden Memilih Aspar

Adapun Persiba membuka kemenangan melalui I Made Wirahadi menit ke-46. Dalam kurun lima menit kemudian, Persiba menambah dengan dua gol. Masing-masing oleh Roberto Kwateh (menit ke-50) dan Ezequiel Gonzales (menit ke-55). Ugik Sugiyanto menutup pesta itu di akhir laga.

Eksekusi penalti Christian Lenglolo pada menit ke-66 tetap tidak membuat Laskar Awang Dampo -julukan PSIR - membalikkan fakta sejarah pertemuannya dengan Persiba. PSIR selalu kalah atas Laskar Sultan Agung Persiba. Dengan hasil ini, Persiba dan Persepar pun berbagi posisi di pucuk klasemen Grup L.

BACA JUGA: Tommy Kandas Lagi

Kedua klub pun sama-sama menganggap kemenangan ini sebagai modal sebelum mereka saling bertemu pada Senin nanti (21/10). Praktis persaingan tiga besar tinggal menantikan kiprah Perseman Manokwari. Selebihnya, dua tiket diprediksi sudah dikavling oleh Persiba dan Persepar.

"Kemenangan kali ini penting artinya karena ini pertandingan pertama. Yang jelas, ini modal yang berharga bagi kami untuk menghadapi Persiba nanti," ujar pelatih Persepar Edi Simon.

BACA JUGA: Ahsan/Hendra Lolos Perempat Final

Sementara itu, sekalipun mampu menang telak atas PSIR kembali, kubu Persiba tidak begitu gembira dengan hasil ini. Itulah yang dirasakan oleh pelatih Persiba, Sajuri Said. Berdasarkan pengamatannya di lapangan, permainan Ezequiel Gonzales dkk malah tidak begitu bergairah.

Faktor nonteknis dari gaji yang belum dibayarkan disebutnya ikut andil mempengaruhi grafik permainan anak asuhnya. "Seharusnya kami bisa menang lebih dari 4-1 atau bahkan mengulang kemenangan 7-1 seperti sebelumnya. Kalau gaji pemain lancar, mereka pasti lebih bergairah lagi dan skor bisa lebih besar dari ini," jelasnya. (ren/nes/jpnn/ttg)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Imbangi China, Rangking Indonesia Naik 8 Peringkat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler