Gak Nyambung, Ibu Rumah Tangga sama Cowok Single

Minggu, 03 Juli 2016 – 14:42 WIB
Asri Welas (kanan) dan Steny Agustaf (kiri) saat berada di Jakarta, Jumat (1/7/2016). FOTO: MIFTAHULHAYAT/JAWA POS

jpnn.com - JAKARTA - Steny Agustaf, 40, juga punya cerita sendiri soal siaran pagi di radio Delta FM. 

Pria berdarah Minang itu terjun ke dunia hiburan sejak 2001 yang diawali sebagai penyiar radio.  Sejak 2003 hingga sekarang, Steny lebih banyak memiliki program siaran pagi. Dari satu radio ke radio lainnya, siaran paling siang hanya sampai pukul 10.00.

BACA JUGA: Permintaan Suami, Jangan Pulang Terlalu Malam

Pria dengan suara bas itu ternyata jauh lebih memilih siaran pagi daripada malam. Padahal, dia menyebut suaranya lebih cocok untuk siaran malam. 

’’Setelah salat Subuh, saya bingung mau ngapain. Daripada begitu, mending kerja saja. Selain itu, kalau siaran malam saja jadi merasa kurang update dengan berita,’’ tutur Steny, yang merupakan teman duet Asri Welas.

BACA JUGA: Novita Angie Setiap Pagi Siapkan yang Menantang

Siaran pagi dan malam memiliki tipikal berbeda. Kalau malam, pendengar butuh rileks. Maka, di siaran pagi penyiar mempunyai tugas membangun semangat pendengarnya. Setidaknya, itu dirasakan Steny. 

Dipasangkan dengan Asri menggantikan Farhan, Steny awalnya sulit membangun chemistry. Salah satu alasannya adalah latar belakang berbeda. 

BACA JUGA: Selamat Jalan, Hendrik Ceper...Semoga Amal Ibadahnya Diterima

Asri merupakan ibu rumah tangga, sedangkan Steny masih single. ’’Kalau dulu kan sesama penyiar suka main bareng, jadi mudah bangun chemistry-nya,’’ katanya.

Meski begitu, penyiar yang siaran mulai Senin sampai Jumat selama dua jam itu tidak mau menyerah. Dia menyelami pribadi Asri agar dapat mengenalnya.

Mulai mencari tahu kegiatan Asri, mengisi acara di mana saja, pembawaan Asri, dan sebagainya. Steny membutuhkan waktu enam bulan hingga chemistry itu dapat tercipta, menghasilkan tektok yang pas.

Belasan tahun menjadi penyiar, Steny mengungkapkan bahwa yang dibutuhkan pendengar bukan orang pintar. Namun, seseorang yang dapat menemaninya dan memosisikan diri sebagai teman.

Itulah alasan Steny selalu menganggap radio bersifat personal. Hanya ada pendengar dan dua penyiar yang sedang berbincang. ’’Konsep menemani saat siaran pagi itu sangat kuat, berbeda dengan siaran malam,’’ tegasnya. (glo/c19/ayi/sam/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Asri Welas: Kalau Dia Bilang tak Boleh, Saya Keluar


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler