Dalam temuan yang dipublikasikan dalam jurnal Nature (19/7), para astronom mengatakan mereka menemukan galaksi tersebut saat menggunakan Hubble Space Telescope saat melakukan pengawasan dari sekitar 300 galaksi yang sangat jauh di alam semesta awal guna mempelajari sifat mereka. Galaksi spiral jauh tersebut menarik perhatian astronom karena terbentuk sekitar tiga miliar tahun setelah Big Bang. Sedangkan cahaya yang dipancarkan dari bagian alam semesta awal tersebut telah melakukan perjalanan ke Bumi sekitar 10,7 miliar tahun.
"Untuk awal alam semesta, galaksi terlihat benar-benar aneh, tidak teratur dan juga tidak simetris," kata Alice Shapley, UCLA profesor fisika dan astronomi penulis studi tersebut seperti dilansir Sciencedaily (18/7).
Galaksi di alam semesta saat ini terbagi ke dalam berbagai jenis, termasuk galaksi spiral seperti Bima Sakti kita sendiri, yang berputar seperti disk (cakram) dari bintang-bintang dan gas dimana bintang-bintang baru terbentuk, dan galaksi elips (lonjong) yang lebih tua, biasanya terdiri dari bintang merah yang bergerak ke arah yang acak.
"Campuran struktur galaksi di alam semesta awal sangat berbeda. Dengan keragaman yang jauh lebih besar dan fraksi yang lebih besar dari galaksi tidak teratur," ujarnya.
Galaksi yang ditemukan tersebut dinamakan BX442, cukup besar dibandingkan dengan galaksi lain dari waktu awal di alam semesta. Untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik, astronom menggunakan WM Keck Observatory di puncak gunung berapi tidak aktif Mauna Kea Hawaii.(esy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Fuji Gugat Motorola
Redaktur : Tim Redaksi