Galang Dukungan Oposisi, PM Jepang Ganti 5 Menteri

Selasa, 05 Juni 2012 – 06:47 WIB

TOKYO – Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihiko Noda merombak kabinetnya. Kemarin (4/6) pemimpin 55 tahun itu mengganti lima orang menteri.

Perombakan itu dilakukan sebagai salah satu upaya menggalang dukungan oposisi menjelang pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang kenaikan pajak. "Saya memutuskan untuk merombak dan memperkuat kabinet guna menciptakan suasana lebih kondusif dalam rangka reformasi pajak dan jaminan sosial," ungkap Noda dalam jumpa pers kemarin.

Dalam kesempatan itu, dia juga mengimbau Partai Demokratik Liberal (LDP) Jepang untuk mendukung RUU kenaikan pajak tersebut. Berdasar aturan baru itu, nantinya pajak konsumen akan naik dua kali lipat.

Noda mempertaruhkan jabatannya sebagai PM dengan tunduk pada kebijakan yang menuai dukungan luas dari akademisi, jurnalis, dan lembaga internasional tersebut. Mereka menilai kebijakan menaikkan pajak merupakan cara paling masuk akal untuk menyeimbangkan anggaran. Tetapi, beban pajak masyarakat jelas akan bertambah.

Peningkatan pendapatan dari pajak konsumen itu akal digunakan untuk membiayai dana jaminan sosial. Ini terkait dengan terus meningkatnya jumlah kalangan lanjut usia di Negeri Sakura tersebut. Sayangnya, partai Noda justru tak sepakat dengan kebijakan itu. Para politisi senior Partai Demokratik Jepang (DPJ) menentang kebijakan tersebut. Termasuk, Ichiro Ozawa.

Karena Ozawa yang punya pengaruh kuat atas sekitar 100 politisi DPJ tak sependapat dengan dirinya, Noda pun harus bergantung pada oposisi. Untuk menarik simpati dari oposisi, dia lantas merombak kabinet. ’’Kita harus segera mengatasi perbedaan yang ada antara partai pemerintah dan oposisi menjelang akhir sesi parlemen ini,’’ katanya.

Dia meminta semua pihak mempelajari RUU kenaikan pajak itu dengan cermat dan serius. Sebab, penambahan pajak sebesar 5-10 persen tersebut perlu dilakukan demi kelangsungan ekonomi. Rencananya, RUU tersebut akan diajukan ke majelis rendah (diet) sebelum sesi parlemen berakhir pada 21 Juni mendatang. Noda berharap RUU itu bisa disahkan menjadi UU dalam bulan ini.

Noda mencopot Naoki Tanaka dari jabatannya sebagai menteri pertahanan (menhan). Sebagai ganti, dia menunjuk Satoshi Morimoto, dosen Takushoku University. Morimoto menjadi menteri pertama dalam kabinet Noda yang bukan berasal dari parlemen. Jabatan menteri perhubungan pun berpindah dari Takeshi Maeda ke tangan Yuichiro Hata.

Michihiko Kano harus lengser dari jabatannya sebagai menteri pertanian. Noda lantas menunjuk Wakil Menteri Pertanian Akira Gunji sebagai pengganti. Toshio Ogawa dan Shozaburo Jimi yang masing-masing menjabat sebagai menteri kehakiman dan menteri pos juga lengser. Ogawa digantikan oleh Makoto Taki yang semula menjabat wakil menteri. Sedangkan Jimi digantikan Tadahiro Matsushita. (AP/AFP/hep/dwi)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Pesawat Tabrak Perkampungan, 147 Tewas


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler