jpnn.com, JAKARTA - Danareksa menggalang kerja sama investasi dengan tiga mitra strategis dan dua penanam modal untuk membangun infrastruktur air bersih melalui inisiatif Indonesia Water Fund.
Kerja sama yang diresmikan melalui penandatanganan nota kesepahaman kerja sama (MoU) minggu ini, bertujuan mempercepat distribusi air bersih yang merata di Indonesia.
BACA JUGA: HUT ke-30, BRI Danareksa Sekuritas Tawarkan Promo Menarik, Jangan Sampai Ketinggalan!
Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Arisudono Soerono sebagaimana dikutip dari siaran tertulisnya yang diterima di Denpasar, Bali, Kamis, menyampaikan Indonesia Water Fund merupakan bagian dari inisiatif strategis Holding BUMN Danareksa sebagai dukungan kepada pemerintah menyediakan 10 juta sambungan rumah (SR) baru sehingga akses perpipaan dapat menjangkau lebih banyak masyarakat.
Penyediaan akses air bersih terhadap seluruh masyarakat di Indonesia merupakan upaya pemerintah mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs). Pemerintah menargetkan 100 persen penduduk memiliki akses sumber air minum yang layak pada 2030.
BACA JUGA: Transformasi Kawasan Industri, Holding Danareksa Gelar FGD soal Pengolahan Limbah
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo yang menyaksikan penandatanganan MoU itu pada sela-sela acara G20 di Bali, Senin (17/10), menyambut baik kerja sama tersebut.
“Kami harap IWF dapat menyelesaikan masalah besar terkait air bersih, menutup gap kebutuhan sambungan rumah di Indonesia yang turut berkontribusi pada kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” kata Kartika.
BACA JUGA: BRI Danareksa Sekuritas Raih Best Investment Bank in Indonesia
Tiga mitra strategis (strategic partners) yang ikut menandatangani MoU bersama Danareksa, yaitu Suez Recycling & Recovery Pacific Ltd, yang diwakili Managing Director Farchad Kaviani Dehkordi, kemudian Direktur PT Moya Indonesia Mohamad Selim, dan PT CITIC Envirotech Indonesia, diwakili oleh Chairman dan CEO-nya Ngow Gwo Liang dan Jeremy.
Ketiganya bakal aktif mengelola dana IWF bersama-sama dengan Danareksa, terutama terkait aspek teknis.
Sementara itu, dua investor/financial investors yang meneken MoU bersama Danareksa, yaitu PT Taspen (Persero) yang diwakili Direktur Utama A. N. S. Kosasih, dan BPJS Ketenagakerjaan yang diwakili Direktur Pengembangan Investasi Edwin Michael Ridwan.
Dalam kerja sama itu, tiga anggota Holding BUMN Danareksa, yaitu Perum Jasa Tirta I, Perum Jasa Tirta II, dan PT Nindya Karya, juga terlibat.
“Berpegang kepada tiga pilar IWF, yaitu akses, investasi, dan replikasi (AIR), IWF menawarkan pendekatan investasi khusus penyediaan akses air bersih, yang tidak hanya memiliki manfaat berkelanjutan yang terintegrasi dari hulu ke hilir, tetapi juga dapat dijalankan untuk membiayai proyek SPAM baru (greenfield), atau juga mengoptimalkan proyek SPAM yang telah berjalan (brownfield),” kata Direktur Investasi PT Danareksa Chris Soemijantoro. (dil/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif