Gali Potensi Ekspor di Daerah, Bea Cukai Terus Bangun Kolaborasi dengan Pemda

Senin, 13 Juni 2022 – 16:42 WIB
Bea Cukai Batam hadir dalam focus group discussion (FGD) optimalisasi ekspor yang dilaksanakan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Kepulauan Riau, Rabu (25/5) . Foto: Dokumentasi Bea Cukai

jpnn.com, JAKARTA - Bea Cukai terus membangun kolaborasi dengan pemerintah daerah (pemda) untuk menggali potensi ekspor di daerah.

Contohnya dilakukan Bea Cukai Magelang bersama Dinas Perdagangan Kabupaten Wonosobo dengan mengadakan kegiatan Kelas Ekspor.

BACA JUGA: Bea Cukai Juanda Fasilitasi Perusahaan Blitar Ekspor Perdana Ikan Hias ke Malaysia

Kegiatan yang berlangsung pada Rabu (25/5) itu merupakan asistensi kepada pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di wilayah Kabupaten Wonosobo dan Temanggung.

Kepala Subdirektorat Humas dan Penyuluhan Bea Cukai Hatta Wardhana menyampaikan instansinya memiliki peran sebagai industrial assistance untuk mendampingi dan mengasistensi pertumbuhan industri dalam negeri melalui ekspor dan impor.

BACA JUGA: Mantap! Bea Cukai Berhasil Melepas Ekspor Perdana Tiga Perusahaan Ini

"Dalam mengoptimalkan peran tersebut, Bea Cukai turut bersinergi dengan instansi terkait lainnya agar kinerja ekspor dapat berjalan maksimal,” kata Hatta Wardhana melalui keterangan yang diterima Senin (13/6).

Seperti halnya dilakukan Bea Cukai Batam yang menerima undangan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kepulauan Riau dalam kegiatan focus group discussion (FGD) bertajuk “Optimalisasi Ekspor”.

BACA JUGA: Dukung Peningkatan Ekspor dan Pemberdayaan UMKM, LPEI Gandeng Disperindag Jabar

Kegiatan yang berlangsung Rabu (25/5) itu bertujuan memberikan keselarasan antarinstansi terkait dan stakeholder dalam mengoptimalkan ekspor daerah sehingga mengurangi permasalahan yang terjadi di lapangan.

Hatta juga menyampaikan di wilayah lainnya, yakni di Kalimantan Utara (Kaltara), Bea Cukai Tarakan bekerja sama dengan Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM turut mengikuti FGD dengan tema “Peningkatan Pemanfaatan Komoditi Unggulan Pertanian dan Perikanan sebagai Produk Unggulan Ekspor Kaltara”, pada Kamis (2/6).

“Sumber daya alam di bidang pertanian dan perikanan di Provinsi Kalimantan Utara memiliki potensi yang baik untuk dilakukan ekspor. Jika potensi ini berhasil digali, maka bukan hal yang mustahil Indonesia mampu mencapai keunggulan kompetitif untuk bersaing di pasar internasional,” ujar Hatta Wardhana.

Bea Cukai juga proaktif memberikan asistensi melalui sistem door to door, yaitu melakukan sosialisasi dan asistensi langsung dengan mengunjungi pelaku usaha.

Hal ini sesuai dengan yang dilakukan Bea Cukai Pantoloan dengan mengunjungi Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Buol, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tolitoli.

Selain itu, Bea Cukai Pantoloan juga mengunjungi salah satu UMKM di Kabupaten Tolitoli, yaitu CV Rika Jaya yang bergerak di bidang usaha kopra dan arang briket.

Di Tangerang, Bea Cukai Soekarno-Hatta memberikan edukasi melalui talkshow yang bertajuk “UMKM dari Tanah Jawara” yang termasuk dalam rangkaian Expo Karya Kreatif Banten (KKB) di Summarecon Mall Serpong, pada Sabtu (28/5).

Hatta menyebutkan topik utama talkshow kali ini membahas strategi atau kiat-kiat agar UMKM dapat menembus pasar luar negeri.

Salah satunya melalui koordinasi Bea Cukai dengan Atase Perwakilan Bea Cukai di negara lain untuk mendapatkan informasi potensi pasar dan menghubungkan UMKM pengusaha lokal dengan pengusaha di negara-negara tersebut,” jelasnya.

Hatta menegaskan kolaborasi dengan antarinstansi merupakan strategi Bea Cukai dalam program pemberdayaan UMKM untuk peningkatan ekonomi.

“Melalui sinergi yang solid, harapannya, dapat melahirkan bibit-bibit potensial komoditas ekspor. Selain itu, sinergi merupakan bentuk kesinambungan antara pemerintah pusat dan daerah untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang positif,” pungkas Hatta Wardhana.

Sebagai informasi, kontribusi besar industri manufaktur bagi perekonomian Indonesia tentu tak terlepas dari peran pemerintah, dalam hal ini Bea Cukai.

Berdasarkan data Bea Cukai 2021, kontribusi ekspor industri manufaktur yang menggunakan fasilitas kawasan berikat dan kemudahan impor tujuan ekspor atau KITE sampai dengan Desember 2021 mencapai 41,27 persen dari total ekspor nasional. (mrk/jpnn)


Redaktur : Sutresno Wahyudi
Reporter : Sutresno Wahyudi, Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler