Gali Potensi Kopi, Pemprov Bengkulu Gandeng Warkop Digital dan BI

Jumat, 01 Oktober 2021 – 17:48 WIB
Biji kopi. Foto dok LPEI

jpnn.com, BENGKULU - Bertepatan dengan momen Hari Kopi Internasional pada 1 Oktober 2021, Warkop Digital menegaskan komitmennya untuk mengenalkan kopi Bengkulu melalui UMKM digital yang berakselarasi dengan Provinsi Bengkulu dan Bank Indonesia.

Warkop Digital adalah program wirausaha kedai kopi dengan pemanfaatan teknologi digital dan internet dalam pengembangan potensi desa, pemasaran, percepatan akses, dan pelayanan informasi untuk membangun usaha mikro.

BACA JUGA: Gubernur Bengkulu Undang Dayana ke Kebun Kopi di Acara Ngobar Bencoolen Coffee

Warkop Digital juga bertujuan mempromosikan kopi Bengkulu di dalam negeri bahkan sekarang sampai ke mancanegara. Bengkulu sendiri dikenal sebagai penghasil kopi robusta nasional ketiga. Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengatakan mayoritas produksi kopi masih dilakukan secara tradisional sehingga banyak potensi yang bisa digali melalui UMKM.

"Sejak 2018 kita kita menggagas bagaimana pemasaran kopi Bengkulu melalui Warung Kopi Digital," ujar Rohidin Mersyah, menambahkan Warkop Digital saat ini sudah hadir di Malaysia bahkan sampai Kazakhstan.

BACA JUGA: Dibuka Menperin dan Gubernur Bengkulu, Peringatan Hari Kopi Internasional 2020 Berlangsung secara Virtual

Pada 2019 kopi Bengkulu mengikuti kompetisi kopi robusta internasional di Paris. Dengan meraih tiga buah medali, kopi Bengkulu dinobatkan sebagai kopi robusta terbaik di dunia dalam kontes AVPA France.

Bersama Bencoolen Coffee, perusahaan yang memasok kopi Bengkulu untuk Warkop Digital, Warkop Digital akan menjadi digital hub di setiap desa sekaligus untuk mempromosikan produk-produk desa.

BACA JUGA: AS, Petani Kopi di Bengkulu Terancam Hukuman 20 Tahun Penjara

"Warkop Digital menawarkan layanan digital untuk memperoleh pendapatan sekaligus membantu mempromosikan potensi-potensi di desa. Jadi Warkop Digital menawarkan dua traffic, dari produk lokal ke online dan produk lokal apa yang bisa dijual ke offline. Itulah kenapa ada digital hub bernama Warkop Digital," kata Dedi Yudianto, inisiator Warkop Digital, dalam acara Festival Rafflesia Menuju Ekonomi Baru (FRAME BARU) yang diadakan Bank Indonesia, 29 September 2021.

"Warung kopi sudah ada sejak zaman dahulu, tetapi di era digital ini kita ingin mengembangkan warung kopi dengan sentuhan digital. Warkop Digital menghubungkan informasi ke setiap pelosok desa sehingga masyarakat bisa mendapat manfaat bisnis online," tambahnya.

Untuk membantu layanan digital, Warkop Digital bermitra dengan Bank Indonesia dalam penggunaan sistem transaksi digital QRIS. QIRS atau Quick Respons Code Indonesian Standar atau standarisasi sistem pembayaran berbasis QR Code, yang telah diperkenalkan Bank Indonesia pada 1 Januari 2021.

Sebelum ada QRIS, merchant harus menyediakan QR dari Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP) yang berbeda satu sama lain, sehingga butuh masing-masing QR yang berbeda untuk setiap aplikasi PJSP dan ini menjadi kurang efisien. Dengan adanya QRIS, transaksi digital akan lebih efisien, mudah, aman, dan universal.

"QRIS ini juga bisa diagenkan. Melalui Warkop Digital, kita membentuk agen-agen QRIS yang nantinya mereka bisa pasang di semua merchant dan mereka dapat komisi dari transaksi itu. Jadi menjadi agen QRIS pun bisa memiliki pendapatan dari Warkop Digital," ujar Dedi Yudianto.

Warkop Digital juga memudahkan pemasaran produk koperasi dan UMKM melalui teknologi e-commerce. Warkop Digital bersinergi dengan DEDI DEWI atau DESA DIGITAL DESA WISATA, yakni program digitalisasi ekonomi desa pemerintah untuk meningkatkan potensi wisatanya. Bersama Warkop Digital, DEDI DEWI telah menjadi program prioritas Pemerintah Provinsi Bengkulu untuk transformasi digital ekonomi desa Bengkulu. Dan bukan hanya di Bengkulu, Warkop Digital akan hadir di 8.490 kelurahan dan 75.436 desa di seluruh Indonesia. (dil/jpnn)

 

Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler