Game yang Mengandung Kekerasan Dinilai Bisa Merusak Fungsi Mata Anak

Jumat, 26 April 2024 – 00:15 WIB
Ilustrasi pengguna saat bermain game. Foto : Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo menyoroti permainan game yang mengandung kekerasan.

Dia mengatakan gim itu berpotensi memengaruhi sikap moral anak-anak bangsa di masa mendatang.

BACA JUGA: Pemerintah Siap Blokir Gim yang Mengandung Kekerasan

Hal itu diungkapkan Kepala BKKBN Haston menanggapi adanya wacana Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) soal pemblokiran gim yang mengandung kekerasan.

“Kami sadar betul anak-anak tidak boleh diisi dengan hal-hal yang memengaruhi template dan sikap moral mereka. salah satunya itu soal kekerasan,” kata Hasto saat ditemui seusai mengikuti Rapat Kerja Nasional (Rakornas) di Jakarta, Kamis (25/4).

BACA JUGA: Game Online yang Mengandung Kekerasan Minta Diblokir, KPAI: Kemkominfo Harus Tegas

Hasto menyayangkan banyak anak memilih banyak menghabiskan waktu untuk bermain gim yang mengandung kekerasan.

Menurut dia, gim tersebut dapat berbahaya bagi pembentukan sikap, perilaku, dan moral anak-anak saat masa tumbuh kembangnya.

BACA JUGA: Bisnis Layanan Top Up Games Makin Digandrungi, Ini Buktinya

Selain merusak moral, Hasto menilai gim yang mengandung kekerasan dapat merusak fungsi mata anak.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan banyaknya anak usia 5-6 tahun yang telah memakai kacamata.

“Baru usia 5-6 tahun sudah pakai kacamata tebal. Itu karena penggunaan matanya harus kuat sekali. Kalau dia melakukan akomodasi karena jarak mata dengan gim atau handphone terlalu dekat, kerja mata akan lebih berat, sehingga ada kelainan mata namanya miopi,” ujar Hasto.

Meski BKKBN memiliki program bina keluarga yang fokus kerjanya dibagi sesuai kategori usia.

Dia menilai pemerintah tidak dapat bergerak sendiri dan membutuhkan bantuan orang tua untuk terus mengawasi serta mengedukasi anak terkait dampak buruk bermain gim yang mengandung kekerasan.

Menurutnya, pola asuh yang diterapkan oleh orang tua di rumah berperan penting dalam pembentukan karakter anak-anak.

Lebih lanjut, Hasto mengatakan akan mendukung Kemenkominfo untuk mempertimbangkan pemblokiran gim daring tersebut.

Hal itu bertujuan untuk menjaga kesehatan mental anak sekaligus menciptakan generasi yang berkarakter.

“Makanya, saya sangat mendukung (upaya Kemenkominfo) untuk selamatkan anak-anak kita, untuk tidak terkena hal-hal yang berbau toksik seperti itu,” kata Hasto.

Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi menyampaikan bahwa Kemenkominfo mempertimbangkan rekomendasi pemblokiran gim daring yang dikhawatirkan berdampak negatif terhadap anak.

Sama seperti konten-konten, harus ada ratingnya. Film juga kan ada ratingnya, semua umur, 13 atau 17 tahun, dan gim juga begitu. Gim kan harus ada ratingnya juga," katanya.

Dia menekankan pentingnya penerapan aturan batasan usia dalam mengakses gim dan konten daring serta peran orang tua dalam memantau anak-anak mengakses gim dan konten daring.

"Orang tua juga jangan membiarkan nonton konten yang tidak semestinya," katanya. (Antara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Gim PUBG Bakal Mendapat Banyak Pembaruan Pada Tahun Ini


Redaktur & Reporter : Dedi Sofian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag

Terpopuler