GAMMA World MMA Championship 2024: Kisah 2 Pemuda Indonesia Membangun Mimpi Menuju Panggung Dunia

Rabu, 06 November 2024 – 13:32 WIB
Atlet Pelatnas PB Pertacami Jerico Moi Tambunan yang akan mewakili Indonesia di GAMMA MMA World Championships 2024. Foto: PB Pertacami

jpnn.com, JAKARTA - Jerico Moi dan Rico Sanusi merupakan bagian dari 12 atlet junior MMA Indonesia yang tengah menempuh Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) PB Pertacami (Persatuan Tarung Campuran Indonesia).

Setelah merebut medali emas pada Kejuaraan Nasional MMA Piala Pertacami 1 2024, kedua petarung muda itu sedang mempersiapkan fisik dan mental untuk mewakil Indonesia di ajang GAMMA World MMA Championships 2024.

BACA JUGA: BRAVE CF 76 Jakarta, Bukti Indonesia Bisa Jadi Penyelenggara Kompetisi MMA Berskala Internasional

Jerico dan Rico memang lahir dan besar di lingkungan atlet. Namun, uniknya salah satu dari mereka tak ada yang menyadari atau terbesit untuk menjadi seorang atlet.

Ya, Jerico bahkan tak pernah tahu bahwa dirinya merupakan anak dar seorang mantan atlet.  Jerico baru bermimpi menapaki karier sebagai atlet ketika menginjak usia 15 tahun. 

BACA JUGA: Brave Combat Federation Komitmen Bangun Ekosistem MMA di Indonesia, Begini Langkahnya

Namun, perkenalannya dengan olahraga, khususnya bela diri sudah dimulai ketika berusia 13 tahun. Jerico mempelajari karate, muaythai, hingga kick boxing.

Meski begitu, hasrat Jerico untuk menekuni bela diri justru tak digubris oleh sang ayah. Pemuda kelahiran Sorong, Papua itu terus memohon agar dirinya diikutsertakan dalam latihan bela diri.

BACA JUGA: Lions MMA, Gymnasium Terbesar di Indonesia Hadir di Bali

Akan tetapi, sang ayah lagi-lagi masih tak mengindahkan permintaan Jerico. Hebatnya, Jerico tak patah arang. Restu dari sang ayah akhirnya turun setelah menunggu selama dua tahun.

Ayah Jerico rupanya punya alasan mengapa tak langsung mengizinkan anaknya terjun ke olahraga bela diri.

"Dulu saya lihat orang-orang pada ikut bela diri karate, kick boxing, muaythai. Jadi saya lihat, (lalu) saya bilang kepada orang tua saya, 'Pak, saya mau ikut bela diri,' saya bilang."

"Namun, belum ada respons, akhirnya orang tua buka masa lalu, bapak saya, bahwa dahulu  dia itu atlet," cerita Jerico dalam rilis yang diterima JPNN.com.

Jerico sendiri tak pernah tahu bahwa sang ayah merupakan mantan atlet. Ayah Jerico tampak ingin menutup rapat-rapat masa lalunya tersebut.

"Dahulu bapak cerita kepada saya kalau dia gagal mencapai cita-citanya, yaitu sebagai tentara, TNI karena kurangnya prestasi atau bakat yang dia punya meski dia itu seorang atlet."

"Akan tetapi, dahulu katanya atlet itu tidak berharga di Indonesia ini, tidak ada harga dirinya karena sudah dianggap biasa seperti itu, tidak bisa membanggakan nama indonesia," cerita Jerico.

Memang tak bisa dipungkiri tidak semua atlet mendapat apresiasi sepanjang hidupnya. Seringkali ketika karier meredup, sorotan pun ikut meredup.

Jerico menceritakan bahwa ayahnya dahulu merupakan atlet kick boxing. Namun, tak banyak yang Jerico tahu soal kiprah sang ayah di atas ring.

Meski pengalaman ayahnya bukan pengalaman yang manis, Jerico tak gentar sedikit pun. Api semangatnya makin membara dan tak pernah padam.

Jerico kini ditempa di sasana yang dibangun oleh ayahnya sendiri dan terafiliasi dengan Patunggung Simalungun Siantar Club (PSSC).

Hingga saat ini, pemuda berusia 16 tahun itu sudah mengoleksi beberapa gelar seperti level Kejuaraan Daerah hingga terakhir Kejuaraan Nasional PB Pertacami U-18 pada Mei 2024 lalu.

Kini, Jerico tengah berlatih bersama Pelatnas PB Pertacami untuk persiapan GAMMA World MMA Championships 2024 yang akan digelar di Dewa United Arena, Banten, mulai 6 Desember mendatang.

Senada dengan Jerico, Rico yang juga akan berlaga di GAMMA World Championships 2024 besar dari lingkungan atlet.

Atlet Pelatnas PB Pertacami U-18 Rico Sanusi yang akan mewakil Indonesia di GAMMA MMA World Championships 2024. Foto: PB Pertacami

Paman Rico, yakni Jeremia Siregar merupakan mantan atlet MMA yang pernah menjadi juara nasional kelas terbang. Tak heran, pemuda kelahiran Sikidang itu sudah mengenal MMA sejak duduk di bangku SMA.

Rico mengaku adrenalinnya terpaca setiap melihat pamannya bertarung di atas ring. Perasaan tersebut dibawa Rico ke bangku sekolah.

Tak jarang, Rico terlibat dalam perkelahian, baik sesama pelajar di sekola tersebut atau pelajar dari sekolah lain. Orang tua Rico bahkan tak sekali dua kali menghadap ke ruang BK (Bimbingan Konseling).

Bisa dibilang Rico merupakan salah satu jagoan di sekolahnya.  Rico sampai 'diusir' dari rumahnya akibat kenakalannya tersebut.

"Dulunya waktu SMP sering berantem sama teman, pukul-pukulan, terus orang tua saya juga bilang 'Kamu pergi ke pamanmu saja, soalnya kamu di sini nakal,' gitu."

"Soalnya saya waktu di kampung cukup nakal," cerita Rico.

Rico kemudian mulai mendalami muaythai sampai wushu di kategori sanda. Penampilannya di atas ring bisa dibilang cukup bagus meski dia sempat kesulitan menjalani latihan harian. Hingga saat ini, Rico telah meraih empat gelar juara, salah satunya trofi Muaythai Bogor Kapolres Cup 2023 lalu.

Rico kini fokus menata kariernya sebagai atlet MMA. Dia akan membela Indonesia di panggung dunia.(pbpertacami/mcr15/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dhiya Muhammad El-Labib

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler