Gandeng BUMN dan Dunia Usaha, Mensos: Kami Tidak Bisa Bekerja Sendirian

Rabu, 16 Juni 2021 – 23:10 WIB
Menteri Sosial Tri Rismaharini. Foto: Humas Kemensos RI

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Sosial tidak bisa bekerja sendirian dalam penanganan bencana melainkan perlu bersinergi dengan berbagai pihak terkait.

“Kemampuan kami menangani bencana alam maupun sosial itu sangatlah terbatas,” ujar Menteri Sosial Tri Rismaharini di Jakarta, Rabu (16/6/2021).

BACA JUGA: Kemensos Tingkatkan Kemampuan Penanggulangan Bencana dan Pertolongan di Air

Untuk mempercepat penanganan bencana, Kementerian Sosial menggandeng BUMN, LSM/NGO, partai politik, pilar-pilar sosial, serta Kementerian dan Lembaga.

“Kami menggandeng media nasional, perusahaan multinasional, platform penggalangan dana digital serta berbagai komunitas hobi ternama,” kata Mensos.

BACA JUGA: Mensos Risma Hadir dalam Bimtek TKSK di Kabupaten Ponorogo

Bagi korban bencana anak-anak, Kementerian Sosial memberikan layanan trauma healing salah satunya dengan membangun perpustakaan yang dilengkapi fasilitas free wifi.

“Layanan trauma healing bagi anak-anak di Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan membangun perpustakaan yang dilengkapi fasilitas free wifi,” terang Mensos.

BACA JUGA: Kepada Keluarga Kurang Mampu, Mensos Risma: Silakan Manfaatkan SKA

Fasilitas free wifi tersebut, merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Sosial dengan PT Telkom dan donasi dari para pelanggan IndiHome.

“Dengan adanya free wifi di perpustakaan menjadikan anak-anak bisa tetap belajar dengan nyaman,” ungkap Mensos.

Di perpustakaan juga dilengkapi buku-buku bacaan yang bermanfaat tidak hanya mendukung pelajaran di sekolah, tetapi bisa untuk menambah ilmu pengetahuan.

“Pengadaan buku-buku di perpustakaan dengan menggandeng Kompas yang masih diinventarisir kebutuhan apa lagi yang bisa disumbangkan,” tutur Mensos.

Mengingat Indonesia berada di kepulauan yang dikelilingi laut dan sungai, menjadi kebutuhan untuk memiliki para personel yang bisa memberikan pertolongan di air.

“Kondisi kepulauan menjadi tantangan untuk memiliki personel yang mampu memberikan pertolongan bagi korban bencana di air,” ungkap Mensos.

Jangan sampai bermaksud memberikan pertolongan bagi para korban bencana, tapi malah personel menjadi korban, karena tidak bisa berenang.

“Agar memiliki kemampuan itu, personel bakal dilatih khusus dengan instruktur dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas),” pungkas Mensos.(jpnn)

Kamu Sudah Menonton Video Terbaru Berikut ini?


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler