Gandeng Community Forest Bersama BSIP, Pupuk Kaltim Target Tanam 7.489 Bibit Pohon

Kamis, 26 Oktober 2023 – 11:05 WIB
PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menjalin kerja sama program Community Forest bersama Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian dalam penanaman bibit buah secara serentak pada lahan BPSI di Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat, Selasa (24/10). Foto dok PKT

jpnn.com, SUMATERA BARAT - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) menjalin kerja sama program Community Forest bersama Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementerian Pertanian, melalui Balai Pengujian Standar Instrumen (BPSI) Tanaman Buah Tropika.

Dalam hal ini Pupuk Kaltim bersama BPSI Tanaman Buah Tropika akan melakukan optimalisasi kegunaan lahan, dengan penanaman berbagai jenis komoditas buah-buahan tropika.

BACA JUGA: Kolaborasi dengan PI Grup, Pupuk Kaltim Tanam Ratusan Bibit Pohon

Kerja sama ditandai penanaman bibit buah secara serentak pada lahan BPSI di Kabupaten Solok Provinsi Sumatera Barat, Selasa (24/10).

SEVP Business Support Pupuk Kaltim Meizar Effendi, mengatakan PKT menargetkan penanaman sebanyak 7.489 bibit pohon, yang terdiri dari berbagai jenis komoditas buah unggul yang diproduksi BSIP Tanaman Buah Tropika.

BACA JUGA: Panasonic Dapat Penghargaan Most Reputable Companies 2023

Mulai dari mangga, durian, nangka, alpukat, manggis dan berbagai jenis buah tropika lainnya.

Sementara lokasi penanaman tersebar di dua lokasi, yakni Kabupaten Solok seluas 20 Hektare (Ha) dan Subang 20 Ha, dengan total area kerjasama seluas 40 Ha.

BACA JUGA: PELNI Tiadakan Penjualan Tiket di Loket

"Kerja sama ini bagian dari kesinambungan langkah Pupuk Kaltim dalam mendorong dekarbonisasi, serta upaya meningkatkan kesejahteraan petani melalui optimalisasi lahan menjadi kawasan pertanaman buah agar semakin terpelihara," tutur Meizar.

Community Forest  digagas Pupuk Kaltim sebagai bentuk kontribusi perusahaan dalam menekan emisi karbon, guna tercapainya target Net Zero Emission pada 2060.

Hal ini direalisasikan melalui dukungan terhadap National Determined Contribution (NDC), dengan target penurunan emisi sebesar 32 persen pada 2030.

Langkah ini sejalan dengan prinsip Environment, Social dan Governance (ESG) yang diusung Pupuk Kaltim dalam mendorong keberlanjutan, melalui percepatan laju dekarbonisasi dengan penanaman berbagai jenis pohon secara bertahap di berbagai wilayah Indonesia.

"Selain itu Community Forest juga ditujukan untuk pemanfaatan kembali lahan kurang produktif, seperti lahan tidur yang belum teroptimalisasi agar kembali menghasilkan. Dari hal tersebut, manfaat penanaman pun tidak hanya bagi lingkungan tapi juga masyarakat," terang Meizar.

Melalui kerja sama Community Forest, Meizar berharap kawasan BPSI Tanaman Buah Tropika semakin optimal sebagai sarana riset, utamanya terkait pengelolaan produk instrumen hasil standardisasi tanaman buah tropika.

"Semoga program kerja sama Community Forest ini dapat menjadi kontribusi bersama dalam mencapai target Indonesia Net Zero Emission di tahun 2060," tambah Meizar.

Kepala BPSI Tanaman Buah Tropika Yunimar, menyampaikan kerjasama community forest menjadi peluang untuk pengembangan sejumlah komoditas unggulan yang diproduksi BPSI Tanaman Buah Tropika, sehingga produktivitas dan kapasitasnya dapat semakin dipacu dengan melibatkan masyarakat dalam pengelolaan program.

"Melalui Community Forest, komoditas buah unggulan lainnya pun bisa kita kembangkan sehingga makin berdampak terhadap kesejahteraan petani. Begitu pula penurunan emisi CO2 bisa turut ditekan untuk mencapai target yang diharapkan," papar Yunimar.

Sekretaris BSIP Haris Syahbuddin, menilai community forest menjadi salah satu upaya efektif dalam menekan emisi yang berdampak pada kenaikan suhu, serta ketersediaan air tanah agar tidak semakin hilang.

"Proses community forest ini sangat tepat kita lakukan sebagai langkah mitigasi terhadap perubahan iklim, di samping mendapatkan hasil dari produksi jenis buah yang ditanam. Makanya kami harap program ini bisa terus dikembangkan secara bertahap," seru Haris.(chi/jpnn)


Redaktur & Reporter : Yessy Artada

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler