jpnn.com, JAKARTA - PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya meluncurkan dua unit Electric Vehicle Conversion (Elvis), mobil listrik konversi karya siswa SMKN 1 dan SMKN 26 Jakarta.
Kedua mobil ini sebelumnya berbahan bakar minyak yang kemudian dikonversi menjadi berpenggerak listrik. Kedua mobil yang dikonversi adalah berjenis minibus Gran Max dari siswa SMKN 1 Jakarta dan Jimny Katana dari siswa SMKN 26 Jakarta.
BACA JUGA: Hyundai Bakal Merilis Mobil Listrik Murah Pada Pertengahan 2024
Program PLN Peduli kepada SMKN 1 dan SMKN 26 Jakarta merupakan bentuk dukungan PLN dalam pengembangan pendidikan vokasi serta mempercepat penetrasi kendaraan listrik di Indonesia.
Hal ini sejalan Perpres No.55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan.
BACA JUGA: Kemenperin Sentil KPBB, Dinilai Tidak Paham soal Emisi Mobil Listrik, Hybrid & ICE
Pendanaan untuk masing-masing sekolah yang digunakan untuk pelatihan konversi mobil, pembelian mobil bekas, dan juga pembelian alat-alat pendukung, hingga akhirnya bisa menghasilkan mobil listrik konversi.
Ketua Program Elvis, Kepala SMKN 26 Jakarta, Drs. M. Bakri Akkas M.T, melaporkan bahwa program konversi kedua mobil listrik ini telah terlaksana dengan baik.
BACA JUGA: Bazar HLN ke-78 PLN UID Jakarta Raya Meriah, Para Pelaku UMKM Senang, Dagangan Laris Manis
“Alhamdulillah kedua mobil yang dikonversi oleh SMKN 1 dan SMKN 26 Jakarta telah berhasil dikonversi dalam kurun waktu tiga bulan. Banyak sekali pengalaman dan pelajaran yang diperoleh oleh siswa-siswa SMK, para guru pendamping, dan juga saya sendiri sebagai Kepala Sekolah,” ungkap Bakri.
General Manager PLN UID Jakarta Raya Lasiran mengapresiasi penuh karya siswa SMKN 1 dan SMKN 26 Jakarta yang telah bekerja keras menghasilkan mobil konversi berbahan bakar minyak menjadi berbahan bakar energi listrik.
“Program konversi Elvis ini merupakan bentuk dukungan kami untuk dunia pendidikan dan juga lingkungan. Melalui konversi mobil listrik ini kita ikut mendukung program pemerintah dalam mewujudkan Indonesia bebas emisi karbon pada tahun 2060,” jelas Lasiran, dalam keterangan tertulis, Rabu (1/11/2023).
Program Elvis ini juga didukung oleh Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta. Dengan banyaknya peminat dari kalangan siswa, program konversi kendaraan listrik telah menjadi mata pelajaran intrakulikuler.
PLT Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Bapak Purwosusilo, M.Pd turut menyampaikan apresiasi dari Dinas Pendidikan.
“Kami sangat bangga kepada siswa-siswa SMKN 1 dan SMKN 26 Jakarta. Kami juga berterima kasih kepada PLN yang telah mendukung program konversi ini. Harapannya pengalaman dimiliki sisw siswi SMK ini bisa jadi bekal untuk mereka kelak,” ungkap Purwo.
Kedua mobil yang dikonversi adalah Grand Max karya siswa SMKN 1 Jakarta dan Jimny Katana karya siswa SMKN 26 Jakarta.
Mobil konversi Grand Max tersebut mampu menempuh jarak 160 km dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam dan waktu pengisian baterai sekitar 8 jam.
Sedangkan mobil konversi Jimny Katana mampu menempuh jarak 180 km dengan kecepatan rata-rata 60 km per jam dan proses pengisian baterai sekitar 8 hingga 9 jam.(ray/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean