Gandeng Kampus Merdeka, eFishery Academy Ajak Generasi Muda Bangun Ekosistem Akuakultur

Selasa, 24 Agustus 2021 – 13:19 WIB
Startup eFishery, mengandeng generasi muda untuk membangun ekosistem akuakultur yang berkelanjutan di Tanah Air, lewat eFishery Academy. Foto tangkapan layar

jpnn.com, JAKARTA - Startup eFishery, mengandeng generasi muda untuk bersama-sama membangun ekosistem akuakultur yang berkelanjutan di Tanah Air, lewat eFishery Academy.

Program ini bakal bekerja sama dengan Kampus Merdeka, seperti Universitas Gadjah Mada dan Universitas Brawijaya.

BACA JUGA: Tunangan Deddy Corbuzier Akui Sempat Sakit Hati dan Marah Banget

Chief of Staff dan Co-Founder eFishery, Chrisna Aditya meyakini pentingnya menggaet pelajar, ilmuwan, dan semua yang memiliki pengalaman dan ketertarikan di bidang akuakultur.

Termasuk mengajak anak muda untuk terlibat secara aktif di sektor ini demi mendorong terjadinya transfer pengetahuan lintas generasi.

BACA JUGA: Menko Airlangga Sampaikan Kabar Baik Terkait Kasus Covid-19 di Luar Jawa-Bali

“Ini demi memastikan kesinambungan dan keberlanjutan ekosistem akuakultur,” ungkap Chrisna, Senin (23/8).

Chrisna menjelaskan, ada tiga program yang ditawarkan eFishery Academy. Pertama Aqua-Scientist yang berlangsung selama 2-4 minggu.

BACA JUGA: Ivan Gunawan: Dia tuh Kenapa sih?

Di sini peserta eFishery Academy (yang disebut dengan eFishery Squad) akan belajar lebih banyak mengenai metode penelitian dan melakukan pengumpulan data dan informasi yang dibutuhkan untuk memajukan industri akuakultur.

Kemudian ada program Aqua-Troops dengan durasi 3-6 bulan, di mana para Squad terlibat secara aktif dalam keseharian operasional bisnis eFishery dan mengerjakan proyek akhir yang mampu menghadirkan inovasi untuk mendorong kemajuan sektor akuakultur.

Terakhir Aqua-Preneur. Di program ini, selama 6-12 bulan, Squad akan terlibat secara langsung dalam keseharian pembudidaya dan menerapkan pengetahuan yang dimiliki untuk mengurangi dan/atau mengeliminasi permasalahan yang dihadapi pembudidaya di lapangan.

Chrisna mengungkapkan, eFishery Squad akan menerima pelatihan serta pendampingan dari mentor yang merupakan para ahli di bidangnya.

Setelah menyelesaikan sesi pelatihan, para Squad akan ditempatkan di lokasi yang telah ditentukan untuk jangka waktu tertentu dan diberikan tugas atau proyek yang harus diselesaikan.

Setelah proyek selesai, para Squad akan diberikan kesempatan untuk mempresentasikan proyek mereka.

Di akhir program, mereka akan dievaluasi dan menerima sertifikat sebagai bukti telah mengikuti seluruh proses.

“Sepertiga dari anak muda Indonesia ingin menjadi entrepreneurs. Melalui eFishery Academy, kami ingin menciptakan lebih banyak lagi aqua-preneurs dan demikian membuka peluang kerja, khususnya di area rural," serunya.

Lebih dari 600 orang peserta dari 125 Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia telah mendaftarkan diri, dan sebanyak 137 orang peserta telah terpilih sebagai angkatan pertama eFishery Academy.

Selain mendapatkan sertifikat dan uang saku, peserta juga mendapatkan kredit (SKS), yang dapat digunakan untuk melengkapi SKS perkuliahan.

Dia menambahkan eFishery Academy juga memiliki tujuan jangka panjang, yaitu meningkatkan adopsi teknologi bagi pembudidaya ikan, menciptakan lapangan pekerjaan, mendukung ketahanan pangan dan memperbaiki gizi di Indonesia, serta meningkatkan kesejahteraan pembudidaya ikan.(chi/jpnn) 


Redaktur & Reporter : Yessy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler