Gandeng Korea, GK-Plug and Play Indonesia Buka Akses untuk Startup Kesehatan 

Kamis, 07 Juli 2022 – 21:10 WIB
GK - Plug and Play Indonesia bersinergi dengan KSIF dan KOICA melalui Special Program Acceleration Batch 1. Foto dokumentasi GK - Plug and Play Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - GK-Plug and Play Indonesia bersinergi dengan KSIF dan KOICA berkontribusi dalam pertumbuhan ekosistem inovasi  melalui Special Program Acceleration Batch 1.

Misi kolaborasi ini untuk membuka akses inovasi terbuka bagi siapa saja, di mana saja. Bermitra dengan KSIF (Korea Social Investment Foundation), dan KOICA (Korea International Corporation Agency), GK-Plug and Play menyelenggarakan Akselerasi Program Khusus Batch 1.

BACA JUGA: Marak PHK Massal dan Startup Gagal, Hashmicro Justru Tambah Jumlah Pegawai

Dalam batch ini, GK-Plug and Play Indonesia melibatkan startup di bidang inovasi kesehatan, yaitu HD Junction dan Sustainabiliti bernama Clean Ground water Tech Inc. 

Wesley Harjono selaku Direktur Utama GK-Plug and Play Indonesia mengatakan tujuan dari program akselerasi ini untuk memberikan soft-landing kepada startup Korea di Indonesia. 

BACA JUGA: Catat Nih! Iuran BPJS Kesehatan Terbaru

"Kami membekali mereka dengan enam workshop yang meliputi lanskap pasar Indonesia, strategi pitch di Indonesia, sistem dan strategi investasi, hukum dan regulasi IP serta sistem HR TA di Indonesia, selama dua minggu," terang Wesley Harjono dalam keterangannya, Kamis (7/7).

Selain itu, lanjutnya, setiap startup juga dibantu oleh mentor masing-masing yang memiliki keahlian di bidangnya.

BACA JUGA: Industri Kesehatan Tumbuh, Argon Group Ekspansi ke Kamboja

Salah satu mentor dari program ini adalah Presiden Direktur Mandaya Hospital Group dr. Benedictus Widaja. Dokter Ben merupakan seorang ahli di bidang kesehatan medis dan manajemen rumah sakit.

"Program ini merupakan salah satu langkah kami menciptakan sandbox Indonesia di bidang inovasi dan teknologi, mengingat Indonesia merupakan negara dengan pengguna internet terbesar keempat di dunia," ujar Wesley Harjono.

Dia berharap ke depannya, kolaborasi dan transfer teknologi startup Korea dan Indonesia ini bisa mendukung pertumbuhan ekonomi dan inovasi bagi startup Indonesia, mengingat kolaborasi merupakan kunci untuk pertumbuhan potensial di masa depan.

Boyke Rachmanda selaku Vice President of Operations and International Program menambahkan, pihaknya menyediakan lebih dari sekadar ekosistem untuk startup.  

"Kami secara berkala berinteraksi dan membantu startup baik secara langsung maupun melalui mentor kami," ujarnya.

Tujuannya, lanjut Boyke, agar startup memiliki sudut pandang secara menyeluruh, pemahaman lebih baik sebelum mereka benar-benar terjun ke pasar Indonesia, membuat kolaborasi dengan beberapa mitra lokal.

Kemitraan strategis ini menurut Boyke, merupakan kunci bagi startup Korea untuk memahami bisnis di Indonesia. Juga sebagai jembatan alih transfer teknologi dan ilmu pengetahuan antara Indonesia dan Korea.

Lebih lanjut dikatakan, berkolaborasi dengan startup adalah sumber inspirasi dan inovasi yang hebat, tetapi terkadang juga bisa menjadi tantangan. 

"Kami hadir untuk berbagi cara dan pengalaman bagaimana mengadopsi konsep inovasi terbuka untuk membantu berbagai sektor usaha dan pembangunan," pungkasnya. (esy/jpnn)


Redaktur : Djainab Natalia Saroh
Reporter : Mesyia Muhammad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler