Gandeng Masyarakat Adat Ketemenggungan Tae, Kemdikbudristek Gelar Festival Lingkar Tiong Kandang

Senin, 22 Agustus 2022 – 18:53 WIB
Festival Lingkar Tiong Kandang di Sanggau. Foto: dok Kemdikbudristek

jpnn.com, SANGGAU - Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemdikbudristek menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan masyarakat adat melalui Festival Budaya Lingkar Tiong Kandang.

Kegiatan ini diadakan di Desa Tae, Kecamatan Balai Batang Tarang, Kabupaten Sanggau pada 22-24 Agustus 2022.

BACA JUGA: Menguatkan Masyarakat Adat Turilenrang Lewat Pelestarian Tanaman Obat Warisan Leluhur

Festival Lingkar Tiong Kandang tahun ini mengangkat tema “Bepaket Berudah Ngangket Budaya” yang bermakna bersepakat bersama-sama meningkatkan budaya.

Kegiatan itu merupakan hasil sinergi bersama antara masyarakat adat, pemerintah daerah dan juga LSM yang selama ini mendampingi masyarakat adat Ketemanggungan Adat Tae seperti Institut Dayakologi dan Yayasan Bambu Lestari.

BACA JUGA: Potret Pendidikan di Pedalaman Kalsel: Tidak Ada Sekolah Formal, Belajar di Balai Adat

Sebagaimana diketahui bahwa Masyarakat Adat Ketemenggungan Tae telah menerima penetapan hutan adat dari KLHK pada 2018.

Setelah penetapan hutan adat di Ketemanggungan Tae, Direktorat Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat menggelar Sekolah Kearifan Lokal untuk menguatkan kapasitas bagi para pemuda-pemudi adat (pandu budaya).

BACA JUGA: Pemuda Adat Kampung Yoboi Gali Potensi Sagu Papua Lewat Sekolah Lapang Kearifan Lokal

Para pandu budaya melalui sekolah lapang kearifan lokal telah mengidentifikasi berbagai pengetahuan lokal dan teknologi tradisional.

“Setelah para generasi muda adat menyelenggarakan temu kenali potensi budaya lokal dan melakukan pemanfaatan potensi tersebut, kami kembali mendorong kolaborasi melalui Festival Lingkar Tiong Kandang,” ujar Direktur Kepercayaan terhadap Tuhan YME dan Masyarakat Adat, Sjamsul Hadi.    

Keberadaan Bukit Tiong Kandang bagi Masyarakat Adat Ketemanggungan Tae dikenal sebagai simbol sakralitas budaya.

Tempat ritus budaya sebagai bukti bahwa masyarakat adat Tae sangat menjaga keharmonian kelestarian alam dengan budaya. 

"Momentum festival ini diharapkan mampu mengaktifkan kembali berbagai berbagai tradisi untuk memperkuat keberadaan komunitas-komunitas adat di sembilan desa dan di dua kabupaten (tujuh desa di wilayah Kabupaten Sanggau dan dua desa di wilayah Kabupaten Landak) di sekitar Bukit Tiong Kandang,” sambungnya.

Wakil Bupati Kabupaten Sanggau Yohanes Ontot dalam sambutannya mengapresiasi festival yang digelar tersebut.

“Kegiatan ini sesuai dengan visi Bupati dan Wakil Bupati Sanggau yaitu meningkatkan tata kehidupan sosial yang harmonis religus dan berbudaya," ujar Yohanes.

Menurutnya, kegiatan itu juga merupakan buah dari regulasi-regulasi pengakuan keberadaan masyarakat adat baik di tingkat pusat maupun di Kabupaten Sanggau.

Festival Lingkar Tiong Kandang akan diselenggarakan selama tiga hari dan diisi dengan beragam kegiatan-kegiatan menarik dalam mengemas tradisi Masyarakat Adat Ketemanggungan Tae.

Pada hari pertama diselenggarakan berbagai ritual adat, pentas kesenian, perlombaan kesenian dan permainan tradisional, serta pagelaran olahraga tradisional. 

Kemudian, pada hari kedua diselenggarakan musyawarah bersama komunitas adat lingkar Tiong Kandang 

Hari ketiga diselenggarakan pawai budaya wisata religi ke Bukit Tiong Kandang. (flo/jpnn)                                  


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler