jpnn.com, KLUNGKUNG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klungkung berkomitmen meningkatkan fasilitas parisiwata dan menunjang kebutuhan air bersih bagi warga di Nusa Ceningan dan Nusa Lembongan pada tahun ini.
Bahkan, Kepulauan Nusa Penida telah bekerja sama dengan PDAM Panca Mahottama menggunakan teknologi Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) yang bisa memurnikan air laut.
BACA JUGA: KOI Akui Bali Batal Jadi Tuan Rumah World Beach Games karena Pendanaan
“Kebutuhan air bersih menjadi prioritas utama kami karena sumber air tawar terbatas hanya untuk memenuhi kebutuhan warga lokal saj," tutur Bupati Klungkung I Nyoman Suwirta saat ditemui di kantornya pada Rabu (5/7/2023).
Oleh karena itu, kata Nyoman Suwirta, air laut dapat dijadikan pilihan alternatif untuk diolah menggunakan membran nano filter yang menghasilkan air tawar dengan kualitas memenuhi baku mutu air minum.
BACA JUGA: Pertumbuhan Perekonomian Kabupaten Klungkung Meningkat
"Dengan begitu perkembangan pariwisata bisa makin pesat tanpa mengurangi cadangan air tanah milik warga,” sambungnya.
Teknologi SWRO merupakan metode pengolah air asin menggunakan membran reverse osmosis untuk memisahkan kandungan garam agar air yang dihasilkan menjadi air tawar.
BACA JUGA: Kualitas Kesehatan Masyarakat Klungkung Meningkat, Bupati Suwirta Raih Penghargaan
Keunggulan SWRO adalah ukuran filter yang dapat menghasilkan air higienis dan berkualitas tinggi, serta lebih hemat energi dengan penggunaan Positive Displacement Pump.
"Saya bersyukur karena bisa dimulainya proses pembangunan SWRO. Tidak hanya merubah air asin jadi tawar bahkan airnya bisa langsung diminum, tanpa diolah lagi,” papar Bupati Suwirta.
"Sudah bersih dan lolos uji. Air minum memang menjadi prioritas utama untuk pariwisata kepulauan seperti di Nusa Penida, Nusa Lembiongan dan Nusa Ceningan," tambahnya.
PDAM Panca Mahottama sudah memiliki 7.648 sambungan rumah dengan debit air yang bisa ditingkatkan menjadi 256,8 liter per detik. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk peningkatan infrastruktur.
Untuk air saja tahun ini sudah ada peningkatan air dari Balai Wilayah Sungai (BWS) Bali Penida, dengan anggaran APBD Rp 53 miliar.
Sistem SWRO sendiri memiliki kapasitas pengolahan air hingga 110 liter per detik. Sehingga bisa membantu kebutuhan air bersih warga sekaligus mendukung usaha hotel, restoran dan tempat wisata.
Dia menyebut, air bersih dan air minum jadi hal mendasar yang perlu ditangani. Setelah masalah air selesai lalu baru selesaikan persoalan lain seperti listrik, telekomunikasi, persampahan, perbaikan jalan dan kemacetan.
"Nusa Penida harus berkolaborasi dengan berbagai pihak baik pemerintah pusat maupun swasta untuk bisa menjadi pariwisata unggulan Indonesia di mata dunia” ujar Suwirta.(ray/jpnn)
Redaktur & Reporter : Budianto Hutahaean