jpnn.com - JAKARTA - Para guru lulus passing grade (PG) seleksi PPPK 2021 terus beruang untuk mendapatkan formasi PPPK 2022.
Mereka, bahkan menggandeng Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) untuk mendukung perjuangan agar guru lulus PG sebagai prioritas satu (P1) yang belum dapat formasi, agar tetap diamankan posisinya.
BACA JUGA: Banyak P2 & P3 Lolos Seleksi PPPK 2022, Ketua Guru Lulus PG Beri Kritikan Tajam
Ketua Forum Guru Prioritas Pertama Negeri dan Swasta (FGPPNS) Hasna mengatakan posisi P1 berada di bawah bayang-bayang prioritas dua (P2) dan prioritas tiga (P3).
P2 dan P3 lebih banyak masuk seleksi observasi, sedangkan sebagian P1 malah harus gigit jari.
BACA JUGA: Pengisian DRH NIP PPPK Nakes Dimulai Januari 2023, Ketua Honorer K2: Cepat Sekali!
"Sistem kerja kadang membuat positif juga terkadang jadi negatif," kata Hasna kepada JPNN.com, Jumat (18/11).
Dia mengatakan ada yang baru terdata di Dapodik 6 bulan sudah masuk kategori P3 dan sampai resume.
BACA JUGA: SE Terbaru Kepala BKN soal Seleksi PPPK Nakes 2022, Penting!
Ada yang sudah bertahun-tahun mengabdi dan sebenarnya kategori P3, tetapi karena 6 bulan tidak dapat kelas akhirnya gagal sampai resume.
"Ternyata kerja sistem sangat kejam ya. Tidak menggunakan lagi hati nurani, tetapi membuat berapa hati yang terluka," ujarnya.
Gerakan #Save P1
Oleh karena itu, Hasna mengajak para guru lulus PG untuk menyurati pemerintah dan PB PGRI agar P1 yang belum dapat formasi diberikan jaminan aman di 2023.
Gerakan #Save P1 harus digalakkan agar tidak ada guru lulus PG PPPK 2021 yang tercecer.
P1 yang belum mendapatkan penempatan, seperti guru kelas, PAI, dan bahasa Inggris yang tidak linier ijazahnya juga yang masih kuliah menunggu ijazah, untuk tetap dipertahankan di sekolahnya.
Jangan sampai dikeluarkan atau terkena PHK dari sekolah, karena mereka sudah mengabdi sampai hari ini.
Hasna mengungkapkan Ketua PGRI Smatera Selatan Ahmad Zulinto bersurat ke PB PGRI, kementerian terkait untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan honorer dengan tidak mengeluarkan guru lulus PG.
Kemudian, guru S1, tetapi tidak linier dan guru yang sedang kuliah menunggu ijazah.
"Semoga 193.954 guru P1 semuanya diangkat menjadi ASN PPPK dan tidak ada yang tercecer," pungkasnya. (esy/jpnn)
Redaktur : Soetomo Samsu
Reporter : Mesyia Muhammad