Gandeng PLN, SILO Siapkan Kawasan Sebuku Indonesia Industrial Park

Kamis, 25 November 2021 – 11:30 WIB
Direktur Utama PT SILO Effendy Tios saat penandatanganan Nota Kesepahaman antara PT SILO dengan PT PLN sebesar 310 Mega Volt Ampere (MVA) di Kantor Pusat PLN, Jakarta Selatan, Rabu (24/11/2021). Foto: PT SILO

jpnn.com, JAKARTA - PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO) menyiapkan sebuah kawasan perindustrian khusus yang terlengkap di dunia.

Perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan biji besi itu menyiapkan areal yang dinamakan Sebuku Indonesia Industrial Park (SIIP).

BACA JUGA: Gandeng PLN, BTN Wajibkan Pengembang Tanam Pohon di Setiap Unit Rumah

Hal itu disampaikan Direktur Utama PT SILO Effendy Tios saat penandatanganan Nota Kesepahaman atau Memorandum Of Understanding (MoU) antara PT SILO dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebesar 310 Mega Volt Ampere (MVA) di Kantor Pusat PLN, Jakarta Selatan, Rabu (24/11/2021).

Menurut Effendy Tios, kawasan Sebuku Indonesia Industrial Park (SIIP) ini nantinya akan menjadi pusat industri yang komprehensif dan terlengkap tidak hanya di Indonesia, tetapi juga mungkin di dunia.

BACA JUGA: Tanpa Pakaian di Badan, Hendri Diikat di Tiang Listrik, Astaga!

"Sebab, Pulau Sebuku sebagai kawasan industri yang memiliki banyak keunggulan, lokasi strategis karena tersedianya sarana transportasi, tersedia sarana pelabuhan yang bisa menampung kapal-kapal besar. Ini sangat potensial untuk membangun sektor perekonomian kita. Oleh karena itu, ke depan kebutuhan akan energi listrik sangat besar,” tegasnya.

Apa lagi, imbuh dia, keunggulan lain yang dimiliki Sebuku adalah ketersediaan batu bara yang meliputi Provinsi Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah dan Kalimantan Timur.

BACA JUGA: Alasan Pentingnya Akademisi Berperan dalam Pengembangan Baterai Kendaraan Listrik

“Batu bara yang melimpah di kepulauan Kalimantan, ini menjadi nilai lebih dibandingkan dengan kawasan industrial lain. Sebab kawasan industrial lain, itu untuk batu baranya didatangkan dari pertambangan di Kalimantan. Nah, Sebuku ini kawasan yang bisa dibilang langsung berada di mulut tambang," pungkas Effendy Tios.

Oleh karena itu, diperlukan energi listrik yang sangat besar. “Di sinilah perlunya kerja sama yang saling menguntungkan, karena industri ini tidak boleh ada suplai listrik yang terhenti, jangan sampai ada listrik padam. Kita kerja sama dengan PLN sebesar 310 MVA ini buka main besarnya,” ujarnya.

Sebelumnya, di tempat yang sama juga ditandatangani Perubahan Surat Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (SPJBTL) sebesar 75 MVA antara PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) dan PT Sebuku Iron Lateritic Ores (SILO).

Kesepakatan ini ditandatangani oleh GM PLN Kalselteng Tonny Bellamy dengan CFO PT SILO, Hendra Agus Sugandi serta Komisaris Excellen Silo, Mr Yue Shuyu.

Turut menyaksikan penandatanganan perjanjian tersebut Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Syaril, Direktur Bisnis Regional Sumatera-Kalimantan PT PLN M Ikbal Nur, Executive Vice President Niaga PLN Edison Sipahutar dan Executif Vice President Retail Sigit Witjaksono serta Direktur Utama PT SILO Effendy Tios.

“Perjanjian ini merupakan tonggak kemajuan pembangunan industri modern di Sebuku, Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan. Kami selaku pemasok listrik negara, akan berupaya maksimal melayani seluruh pelanggan, termasuk industri besar seperti SILO,” kata Direktur Niaga Regional Sumatera-Kalimantan, M Ikbal Nur mengawali sambutannya saat penandatanganan SPJBTL.

Perjanjian jual beli tenaga listrik sebelumnya hanya 30 MVA. Namun, karena kebutuhan listrik yang sangat besar sehinga kedua belah pihak menyepakati perubahan menjadi 75 MVA.

Menurut dia, meningkatnya industri maju di tanah air akan berdampak pada peningkatan perekonomian Indonesia.

“Oleh karena itu, PLN akan terus mendorong pembangunan dengan menyediakan listrik yang baik. Jadi, istilahnya, kami urus listriknya, silakan para pelanggan urus bisnis sebaik-baiknya. Kami akan sediakan listrik untuk membesarkan bisnis Anda,” ujar Iqbal.(fri/jpnn)


Redaktur & Reporter : Friederich

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler