jpnn.com, MOSCOW - Dinasti Gadaffi tengah berupaya untuk kembali menguasai Libya. Ini terlihat dari manuver Saif al-Islam Gadaffi meminta dukungan dari Rusia.
Dikabarkan Reuters, Selasa (25/12), putra mantan diktator Libya, Muammar Gadaffi itu telah mengirim surat ke Moskow awal bulan ini. Dalam surat tersebut dia menjabarkan ide-ide untuk masa depan Libya.
BACA JUGA: Eropa Bersiap Hakimi Putin
Moskow pun tertarik dengan apa yang ditawarkan Saif. Wakil Menteri Luar Negeri Mikhail Bogdanov mengatakan, dinasti Gadaffi perlu kembali membangun Libya.
"Kami mendukung semua orang. Kami percaya bahwa tidak seorang pun harus diisolasi atau dikeluarkan dari peran politik yang konstruktif," kata Bogdanov.
BACA JUGA: Rusia Mengancam, Ukraina Darurat Militer
"Itu sebabnya kami menjaga kontak dengan semua kelompok yang bermarkas di barat, timur dan selatan negara itu. Saif al-Islam mendapat dukungan dari suku-suku tertentu di Libya dan semua ini harus menjadi bagian dari keseluruhan proses politik dengan partisipasi kekuatan politik lainnya," sambungnya.
Diketahui bahwa kekuatan-kekuatan Barat dan PBB mendesak negara Afrika Utara itu untuk mengadakan pemilihan tahun depan. Jika terealisasi, maka akan jadi pemilihan umum pertama sejak pecahnya konflik yang terjadi di negara produsen minyak tersebut tujuh tahun lalu.
BACA JUGA: Imigran Tewas Dilindas Pesawat, Tubuhnya Terbelah
Ayah Saif, Moammar Gaddafi digulingkan dan dibunuh dalam pemberontakan 2011. Pemimpin kontroversial itu tewas mengenaskan setelah disiksa dan jadi bulan-bulanan pasukan pemerontak.
Saif sempat ditahan setelah itu sebelum kemudian dibebaskan. Dia dipandang oleh beberapa orang sebagai calon pengganti reformis bagi ayahnya di tahun-tahun sebelum 2011 dan tetap menjadi tokoh kunci bagi para loyalis Gaddafi hingga saat ini. (mel/rmol)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi: Rusia Mitra Strategis ASEAN
Redaktur & Reporter : Adil