JAKARTA - PT PLN (Persero) menggandeng Sarawak Energy Berhad (SEB) guna bekerjasama dalam pembangun jaringan listrik interkoneksi yang melintasi wilayah Kalimantan Barat di Indonesia dan Serawak di MalaysiaKerjasama tersebut tertuang dalam kesepakatan bersama yang ditandatangani Direktur Perencanaan PT PLN, Nasri Sebayang dengan Chief Of Executive Officer SEB, Mr Torstein Dale Sjotveit di Jakarta, Senin (18/7).
Pokok-pokok kerjasama antara dua perusahaan listrik itu dituangkan dalam bentuk Term Sheets of West Kalimantan–Sarawak Power
BACA JUGA: Perkuat Madura, Rilis Flexi Bebas Bicara
Turut hadir pada acara penandatanganan itu antara lain Second Minister of Planning and Resource Management & Minister of Public Utilities Negara Bagian Serawak, Datuk Amar HjNasri Sebayang mengatakan, jaringan interkoneksi lintas negara itu akan dibangun dengan menggunakan transmisi 275 KV sepanjang 122 Kilometer mulai dari Bengkayang di Kalimantan Barat hingga Mambong di Serawak
BACA JUGA: Rp 15 Miliar untuk 5 Bengkel
"Dari panjang jaringan 122 Kmitu, 86 Km di antaranya berada di wilayah Kalimantan Barat dan sisanya sepanjang 36 Km berada di wilayah SerawakNasri menambahkan, pembangunan jaringan interkoneksi dua negara serumpun itu juga terkait dengan rencana jual beli tenaga listrik antara dua Sistem Kelistrikan di Pulau Kalimantan, yaitu Sistem Kelistrikan Kalimantan Barat (Indonesia) dan Sarawak (Malaysia)
BACA JUGA: Kondotel Watu Jimbar Siap Dibangun
Rencananya, jangka waktu kerjasama jual beli tenaga listrik antara PLN dengan SEB akan berlangsung selama 25 tahun.Jangka waktu 25 tahun terbagi dalam dua tahapan kerjasamaUntuk tahap pertama akan berlangsung pada lima tahun pertama yang dibarengi denngan impor tenaga listrik oleh PLN dari SEBImpor tenaga listrik itu dilakukan dengan pola transfer daya untuk beban dasar sebesar 50 MW dan 180 megawatt untuk beban puncak.
Sedangkan untuk tahap kedua setelah masa lima tahun pertama berakhir), PLN dan SEB akan saling impor dan ekspor tenaga listrik berdasarkan keekonomian kedua sistem tenaga listrik"Pada tahapan ini, pola transfer daya akan menggunakan prinsip day-head agreement, artinya disepakati sehari sebelum transfer daya dilaksanakan dan bergantung kepada situasi operasi kedua sistem," ungkapnya.
Dengan adanya kerjasama pembangunan interkoneksi ini tambah, Nasri, PLN mengantongi potensi keuntungan dalam penyediaan tenaga listrik khususnya di wilayah Kalimantan BaratDi antaranya adalah meningkatnya pasokan daya non-BBM ke Kalimantan Barat dari Sarawak yang mayoritas dihasilkan PLTA.
Karena PLTI lebih ekonomis, maka biaya operasi pun bisa ditekan"Selain itu juga meningkatnya keandalan operasi sistem kelistrikan dan cadangan daya sistem Kalimantan Barat," pungkasnya(yud/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Newmont Beli Sahamnya Sendiri
Redaktur : Tim Redaksi