JAKARTA - PT Newmont Nusa Tenggara (NNT) seperti akrab dengan masalahSetelah liku-liku kasus divestasi yang diwarnai gugatan ke pengadilan arbitrase, kini perusahaan tembaga dan emas tersebut kembali dililit dugaan kecurangan dalam proses divestasi.
Staf ahli Menteri bidang Investasi dan Produksi Kementerian ESDM Kardaya Warnika mengatakan, saat ini pemerintah tengah menyelidiki pembelian 2,2 persen saham Newmont yang dimiliki PT Pukuafu Indah oleh PT Indonesia Masbaga Investama
BACA JUGA: Bakrie Tak Minati Saham NNT
"Ada dugaan, dana (pembelian)nya dari Newmont," ujarnya kemarin (15/7).Sebagaimana diketahui, dalam kontrak karya (KK), Newmont diwajibkan untuk mendivestasi sahamnya kepada pemegang saham nasional sebesar 51 persen, sehingga pemegang saham nasional menjadi mayoritas
Dengan adanya indikasi tersebut, lanjut Kardaya, pemerintah akan melakukan penelitian terhadap pembelian saham oleh PT Indonesia Masbaga Investama
BACA JUGA: IHSG Makin Superior
Jika didapati divestasi saham tersebut tidak merujuk kepada kepentingan masyarakat dan negara, yang tercantum dalam Undang-Undang Minerba, pihaknya akan melakukan peninjauan terhadap Kontrak Karya NewmontSayangnya, Kardaya enggan merinci lebih jauh terkait sanksi yang bisa dijatuhkan kepada Newmont jika terbukti melakukan kecurangan dalam proses divestasi
BACA JUGA: Dana IPO Garuda Numpuk di Deposito
Namun, anksi terberat dari Kontrak Karya adalah terminasi atau pemutusan kontrak oleh pemerintah atas nama negara sebagai pemilik sumber daya alam.Sebelumnya, dugaan terskait kecurangan divestasi dibantah oleh manajemen NewmontVice President Newmont Ventures Limited (induk perusahaan Newmont Nusa Tenggara) Blake Rhodes menyatakan bahwa Newmont tidak memiliki dan tidak mengontrol PT Indonesia Masbaga Investama"Jadi, tuduhan itu tidak benar," ujarnya.
Meski demikian, Rhodes mengakui bahwa PT Indonesia Mabaga Investama mendapat pinjaman dana dari Newmont untuk membeli 2,2 persen saham PT Pukuafu Indah"Karena itu, Newmont Ventures Limited hanya akan memegang kuasa untuk menggunakan hak suara atas saham PT Indonesia Masbaga Investama jika perusahaan tersebut melakukan wanprestasi terkait kewajiban pinjamannya," katanya.
Rhodes juga mengatakan, jika PT Indonesia Masbaga Investama merupakan perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh warga negara Indonesia atau perusahaan Indonesia, sehingga kepemilikan 2,2 persen saham oleh perusahaan tersebut termasuk saham nasional, bukan saham asing
"Kontrak Karya Newmont Nusa Tenggara tidak membatasi dari mana asal dana pembelian saham oleh pemegang saham IndonesiaJadi, tuduhan bahwa Newmont Ventures Limited mendanai PT Indonesia Masbaga Investama untuk membeli saham sebagai hal yang tidak sah, merupakan tuduhan yang sama sekali tidak mempunyai landasan hukum atau tidak sesuai dengan Kontrak Karya," dalihnya(owi/kim)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Firefly Ekspansif Bidik Pasar Indonesia
Redaktur : Tim Redaksi