jpnn.com - BOSTON - Gangster ternama asal Boston, Amerika Serikat James "Whitey" Bulger dijatuhi vonis dua kali penjara seumur hidup ditambah lima tahun oleh pengadilan setempat. Seperti dilaporkan BBC, Jumat (15/11), pria 84 tahun tersebut didakwa atas 11 kasus pembunuhan.
Bulger adalah pimpinan dari kelompok Winter Hill yang menguasai dunia kriminal Boston pada dekade '70an dan '80an. Pada tahun 1994, ia menghilang dan menjadi salah satu buronan paling dicari oleh FBI sampai akhirnya ditangkap pada tahun 2011 lalu.
BACA JUGA: Mulai Kubur Jasad Busuk
Semasa aktif di dunia bawah tanah, Bulger terlibat dalam berbagai jenis kejahatan mulai dari penipuan, pemerasan sampai pembunuhan. Pria yang berasal dari keluarga imigran Irlandia itu juga terkenal sadis.
Dalam persidangan, jaksa penuntut umum menyebutnya sebagai seorang sosiopat dan berdarah dingin. Bulger digambarkan selalu memilih pembunuhan sebagai cara untuk menyingkirkan siapapun yang menjadi ancaman buatnya, termasuk warga biasa yang tidak terlibat dalam aktivitas kriminal.
BACA JUGA: Pamerkan Bra Rp 113 Miliar
Pada sidang Rabu (13/11), beberapa keluarga korban berkesempatan untuk menemui langsung sang algojo. Kata-kata hujatan seperti "teroris" dan "iblis" pun terdengar di ruang sidang.
"Cakupan, kekejaman, kebejatan dari kejahatanmu hampir tidak bisa dibayangkan. Namun, yang lebih mengerikan lagi semua kejahatan itu hanya demi uang," ujar hakim Denise Casper saat membacakan putusan di persidangan.
BACA JUGA: Pamer Harta saat Lamaran
Aspek yang paling mengejutkan dari karir kriminal Bulger adalah hubungannya dengan FBI. Sebelum masa jayanya, Bulger adalah informan untuk agen FBI, John Connolly Jr.
Namun, hubungan keduanya tidak berhenti di situ. Sebagai timbal balik atas informasi yang didapatnya, Connolly juga membantu Bulger dalam operasinya.
Ia menutup-nutupi jejak kriminal Bulger dari FBI dan menerima suap dari sang bos mafia. Bahkan Connolly lah yang membocorkan operasi penangkapan Bulger pada tahun 1994. Pada tahun 2002, Connolly divonis 10 tahun penjara atas dakwaan pemerasan dan menghalang-halangi penegakan hukum.
David Wheeler, anak dari salah seorang korban Bulger menyebutnya sebagai "pembunuh yang disponsori pemerintah". Ia juga mengatakan bahwa FBI adalah pihak yang paling memalukan dalam kasus ini.
"Mereka (FBI) sama bertanggung jawabnya atas pembunuhan tersebut seperti terdakwa yang kini ada berada di depan kita," ujar Wheeler.
Bulger dan hubungannya dengan aparat penegak hukum merupakan inspirasi bagi karakter Francis "Frank" Costello dalam film peraih Oscar, The Departed karya sutradara Martin Scorsese. Karakter tersebut diperankan oleh aktor kawakan Jack Nicholson. (dil/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Spanyol Terus Dikepung Sampah
Redaktur : Tim Redaksi