Ganjar – Anies Berdampak Besar, Hanya 4 King Maker Bisa Atasi 3 Ganjalan Terjal

Kamis, 24 Agustus 2023 – 07:22 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (kiri) bersama Bakal Capres 2024 Ganjar Pranowo (kanan) di Yogyakarta, Selasa (22/8). Dokumen DPP PDIP

jpnn.com - JAKARTA – Wacana wacana duet Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan sebagai capres-cawapres pada Pilpres 2024 mendapat respons dari sejumlah kalangan.

Pengamat politik Iqbal Themi menilai duet Ganjar - Anies Baswedan menjadi solusi konsolidasi nasional dan mengakhiri keterbelahan politik di akar rumput.

BACA JUGA: Survei Indikator: Prabowo Unggul dari Anies Baswedan

"Dari perspektif persatuan nasional, bisa mengakhiri keterbelahan politik yang saling berdiametral antara kelompok nasionalis dan Islam sejak Pilkada 2017, Pilpres 2019, hingga saat ini riak-riaknya masih terasa di akar rumput," kata Iqbal Themi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (23/8).

Lebih lanjut direktur SCL Taktika Konsultan itu menjelaskan bahwa wacana penyatuan Ganjar-Anies bisa menjadi jalan tengah sekaligus solusi konsolidasi nasional untuk membicarakan kepentingan politik kebangsaan yang lebih besar.

BACA JUGA: Bulan Depan, Elektabilitas Ganjar Pranowo Diprediksi Naik Tajam

"Pascapandemi Indonesia masih terus membutuhkan upaya percepatan pertumbuhan ekonomi. Di titik ini konsolidasi nasional, yakni persatuan elite hingga rakyat menjadi kunci utama," katanya.

Magister Ilmu Politik Universitas Indonesia ini mengatakan bahwa bakal calon presiden Prabowo Subianto sudah diusung oleh partai politik berhaluan nasionalis dan religius.

BACA JUGA: Guntur Romli Setuju Ganjar Berduet dengan Anies, Asalkan..

Apabila duet Ganjar-Anies terjadi, dua kontestan Pilpres 2024 sama-sama didukung oleh kelompok nasionalis dan religius.

"Tidak ada lagi isu-isu yang mengancam keterbelahan, sebagai satu bangsa, yang menjadi alat saling serang antarlawan politik," kata Iqbal Themi.

Namun, menurutnya, wacana menduetkan Ganjar-Anies secara politik lebih banyak jalan terjalnya.

Pertama, apakah Anies sendiri mau tiba-tiba menjadi cawapres, sementara saat ini Anies sendiri sudah berkeliling mengenalkan diri hendak menjadi capres pada Pilpres 2024.

Kedua, penolakan Demokrat dan PKS perlu menjadi perhatian serius bagi Anies dan NasDem.

Selain kedua partai ini akan merasa dikhianati, perpecahan Koalisi Perubahan di pertengahan jalan seperti ini efeknya disinsentif elektoral bagi Anies.

Ketiga, kelompok Islam yang selama ini menjadi tulang punggung pendukung Anies, yang secara arah politik menginginkan perubahan, mayoritas akan kecewa dan meninggalkan Anies jika benar-benar mantan Gubernur DKI Jakarta ini pada akhirnya menjadi cawapres dari Ganjar.

Meski demikian, potensi duet Ganjar-Anies ini terealisasi mungkin saja bila antar-king maker, yakni Megawati, Surya Paloh, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Salim Assegaf, menemui titik temu yang saling membuat senang.

"Kalau dipersentasekan, kemungkinan Ganjar-Anies terwujud sepertinya kecil," ujarnya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler