Ganjar Berencana Menggabungkan Sekolah yang Minim Murid

Kamis, 13 Februari 2020 – 23:18 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Dok. Humas Pemprov Jateng

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bakal menutup dan menggabungkan sekolah-sekolah yang jumlah pelajarnya sedikit. Penggabungan dimaksudkan agar kegiatan belajar mengajar menjadi efektif serta mengantisipasi terjadinya perundungan (bullying).

"Sekarang saya lagi minta regulasinya ditata dan saya minta kepada semua pemangku kepentingan pendidikan yang begini (jumlah murid sedikit, red) boleh gak sih dilikuidasi?" katanya di Semarang, Kamis (13/2).

BACA JUGA: Imbas Demonstrasi, Anak Polisi Hong Kong Jadi Sasaran Perundungan

Pernyataan itu disampaikan Ganjar sebagai tindak lanjut terjadinya kasus perundungan terhadap seorang siswi di sebuah SMP di Kabupaten Purworejo yang jumlah muridnya sedikit.

Menurut Ganjar, kasus perundungan ternyata tidak hanya terjadi di sekolah dengan kapasitas murid besar, melainkan juga terjadi di sekolah berkapasitas kecil.

BACA JUGA: Anak Bungsu Nunung Jadi Korban Perundungan, KPAI Turunkan Tim

Berdasarkan penelusuran di laman Data Pokok Pendidikan Dasar dan Menengah Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, sekolah menengah pertama (SMP) di Kabupaten Purworejo yang menjadi tempat terjadinya perundungan hanya mendidik 21 siswa yang terbagi dalam tiga rombongan belajar.

Rombongan belajar 7 dan 8 masing-masing berisi enam siswa, adapun rombongan belajar 9 terdiri dari sembilan siswa dan seluruh murid diampu oleh delapan guru serta empat tenaga kependidikan.

BACA JUGA: Soal WNI Eks ISIS, Politikus PKS Hidayat Sepakat dengan Keputusan Presiden Jokowi

"Sekarang mesti kita pikirkan bagaimana mengevaluasi sekolah seperti ini. Dengan sekolah berkapasitas sedikit jangan-jangan kapasitas sekolah untuk menyelenggarakan pendidikan pun tidak mampu?" ujar Ganjar.

Orang nomor satu di Jateng itu berencana meminta masukan kepada seluruh pemangku kepentingan di bidang pendidikan terkait kemungkinan penggabungan sekolah itu.

Seperti diwartakan, kasus perundungan kembali terjadi di sebuah SMP di Kabupaten Purworejo setelah adanya video rekaman yang viral di media sosial pada Rabu (12/2) malam.

Pada video berdurasi 28 detik tersebut, tampak tiga orang siswa laki-laki merundung seorang siswi perempuan yang tidak berdaya serta hanya menundukkan kepala di mejanya sambil menangis.

Ganjar pun segera merespons hal ini dengan menelepon langsung kepala sekolah tempat terjadinya perundungan.

Politikus PDI Perjuangan itu juga mengutus Kepala Dinas Pendidikan Jawa Tengah untuk berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Purworejo guna mengusut tuntas kasus perundungan ini.

"Sekolah sudah ambil tindakan, kepolisian juga sudah menerima laporan. Saya sudah koordinasi dengan pengurus organisasi induk sekolahnya. Jadi sudah saya teleponi semua," katanya. (antara/jpnn)


Redaktur & Reporter : Fajar W Hermawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Tag
perundungan   SMP   Purworejo  

Terpopuler