jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada kalangan petani, kelompok buruh, dan nelayan pada momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-78 Republik Indonesia.
Menurut Ganjar, para buruh, petani, dan nelayan telah banyak bekerja keras mewujudkan impian para pejuang kemerdekaan.
BACA JUGA: Sukses Pimpin Jateng, Ganjar Diyakini Bakal Menang di Pilpres 2024
“Saya sampaikan terima kasih tidak terkira kepada saudara-saudaraku para petani. Berkat kerja keras panjenengan, Jawa Tengah jadi salah satu lumbung pangan Indonesia,” ujar Ganjar saat menyampaikan amanat pada upacara peringatan HUT ke-78 RI tingkat Provinsi Jateng di Lapangan Pancasila, Simpang Lima, Semarang, Kamis (17/8).
Gubernur ke-15 Jateng itu menuturkan upaya mewujudkan impian para pejuang akan kemakmuran dan kemajuan Indonesia bukanlah kerja seseorang atau satu golongan saja.
BACA JUGA: Ganjar Ziarahi Makam Mbah Dalhar Untuk Belajar Cara Mencintai Indonesia
Oleh karena itu, Ganjar juga mengapresiasi para buruh pabrik. Bakal capres untuk Pilpres 2024 itu menyebut peran para buruh dalam menjaga kondusivitas dan kesediaan berembuk selama 10 tahun terakhir ini telah berhasil menarik investasi bernilai ratusan triliun rupiah.
Selain itu, Ganjar juga menyampaikan terima kasih kepada para tokoh agama. Menurut dia, kesalehan para pemuka agama telah meningkatkan indeks pembangunan manusia dan kebahagiaan warga Jawa Tengah terus meningkat.
BACA JUGA: Di HUT Kemerdekaan, Jokowi Pakai Baju Adat yang Dipakai Raja dari Tempat Kelahirannya, Gagah
“Juga kepada para nelayan, pengusaha, karyawan maupun pedagang, terima kasih telah bekerja sebaik-baiknya,” ujarnya.
Ganjar juga menyinggung reformasi birokrasi yang terjadi di Jateng selama kepemimpinannya. Menurut dia, reformasi birokrasi di kalangan ASN membuat masyarakat merasakan pelayanan yang mudah, murah, dan cepat.
“Saya tidak tahu bagaimana jadinya jembatan timbang saat ini jika tidak ada reformasi besar-besaran setelah kita bongkar praktik pungli di sana,” kata Ganjar mengenang tindakannya yang tegas ketika memergoki pungutan ilegal di Jembatan Timbang Subah, Kabupaten Batang, pada 2014.
Ganjar menambahkan hilangnya praktik pungli dari sistem administrasi manunggal satu atap (samsat), sektor pendidikan, kesehatan, dan pelayanan publik lainnya tidak akan terwujud jika para pegawainya tidak melakukan perbaikan.
“Semua tatanannya akan ambyar jika pegawainya tidak berintegritas karena apa pun sektornya, berapa pun fasilitas yang tersedia, penunjang kemajuan yang paling utama adalah integritas pegawai yang mengurus di sana,” tegasnya.
Ganjar menyebut cara terbaik untuk mensyukuri kemerdekaan ialah dengan menjadikannya sebagai nikmat besar untuk stimulan pembangunan infrastruktur penunjang perekonomian, kesehatan, pendidikan, sosial, sampai teknologi digital.
“Dari seluruh pembangunan infrastruktur itu, barulah orientasi keadilan sosial bagi seluruh rakyatnya akan kita wujudkan,” ucapnya.
Suara Ganjar terdengar bergetar pada bagian akhir amanat dalam upacara itu. Tokoh kelahiran 28 Oktober 1968 itu sekaligus berpamitan setelah 10 tahun memimpin Jateng.
Menurut Ganjar, jabatannya sebagai gubernur segera berakhir, tetapi perjalanan Jawa Tengah menuju kondisi lebih baik tidak pernah berkesudahan.
“Saya benar-benar mencintai panjenengan, sebagai warga maupun sebagai saudara. Terima kasih. Semoga persaudaraan erat kita ini jadi pemicu perdamaian dan kemajuan di seluruh Indonesia, di seluruh penjuru Nusantara,” ucapnya.(Mcr5/jpnn.com)
Video Terpopuler Hari ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Ide Ganjar untuk Mengembangkan Kreativitas Gen Z Pelaku Industri Kreatif
Redaktur : Antoni
Reporter : Wisnu Indra Kusuma