jpnn.com, PURBALINGGA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo yang bertolak ke Kabupaten Purbalingga Jawa Tengah, Jumat (11/6).
Kedatangan Jokowi untuk melihat progres pembangunan Bandara Jenderal Soedirman yang baru saja beroperasi pada awal Juni lalu.
BACA JUGA: Berkunjung ke Tegal, Pak Ganjar Lega Terima Laporan Wakil Bupati
Kepala negara tiba di bandara itu menggunakan pesawat Garuda Indonesia jenis ATR-72. Pada kesempatan itu, turut hadir Menhub Budi Karya Sumadi, Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi dan jajaran pejabat penting lainnya.
Setelah turun dari pesawat, Jokowi tampak berbincang singkat dengan Ganjar dan Budi Karya sambil masuk ke terminal untuk melakukan pengecekan.
BACA JUGA: Ganjar Keliling ke Zona Merah Covid-19, Ini yang Disampaikannya
Saat pemeriksaan terminal itu, Ganjar tampak mendampingi sambil memberikan informasi terkait bandara.
Ganjar mengatakan tak hanya Purbalingga yang diuntungkan dengan adanya bandara itu, tetapi daerah lain seperti Banyumas, Pemalang, Banjarnegara, Cilacap, Wonosobo dan Kebumen juga akan merasakan dampaknya.
BACA JUGA: Pak Ganjar Bawa Total Rp2 Miliar untuk Pedagang Pasar Wage
"Bandara ini dengan daerah lain di sekitar Purbalingga dekat Pak (Jokowi). Jadi tidak hanya Purbalingga yang ketiban rezeki, daerah lain juga akan merasakan dampaknya. Tentu kita berharap bisa menggerakkan perekonomian di wilayah Jateng bagian selatan ini," ucap Ganjar.
Jokowi sendiri mengatakan, kedatangannya ke Purbalingga memang khusus untuk meninjau progres perkembangan pembangunan Bandara Jenderal Besar Soedirman.
Dia melihat pembangunan landasan pacu (runway) sudah selesai dengan panjang 1600 meter dan lebar 30 meter.
"Meskipun terminalnya belum selesai, tapi minggu lalu telah dilakukan penerbangan dari Jakarta ke Purbalingga dan dari Purbalingga ke Surabaya oleh Citilink. Saya melihat juga penumpangnya lebih dari 70 persen. Alhamdulillah," katanya
Dia berharap Bandara Jenderal Besar Soedirman bisa berkontribusi untuk menumbuhkan ekonomi di Jateng. Tidak hanya Purbalingga, tapi daerah lain seperti Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, Wonosobo termasuk Kebumen dan daerah lainnya sehingga diharapkan mobilitas orang, barang dan logistik akan lebih baik.
"Ini bagus, saya senang. Meskipun terminalnya darurat, tapi airport_nya sudah dipakai. Saya kira ini lebih produktif daripada menunggu harus selesai baru dilakukan penerbangan," imbuhnya.
Cara seperti ini, lanjut Jokowi, akan diterapkan pada pembangunan bandara-bandara lain yang sedang dibangun di Indonesia.
"Terima kasih Pak Gubernur Jateng, Ibu Bupati Purbalingga dan seluruh pihak yang telah berkontribusi pada pembangunan bandara ini," pungkasnya.
Ganjar sendiri mengatakan begitu bangga dengan dibukanya Bandara Jenderal Soedirman Purbalingga sebagai bandara komersil. Sebab, itu merupakan sejarah panjang yang telah puluhan tahun dimimpikan.
"Ini mimpi besar sejak puluhan tahun, dan hari ini terlaksana. The dream come true,” kata Ganjar saat menghadiri penerbangan komersil perdana di bandara JB Soedirman, beberapa waktu lalu.
Ganjar ingat betul bagaimana panjangnya proses menjadikan Bandara Jenderal Soedirman seperti saat ini. Pembahasan bandara itu sudah dilakukannya sejak ia masih menjadi anggota DPR RI.
"Sejak saya jadi DPR, sejak Pak Triyono masih jadi bupati. Alhamdulillah sejarah panjang itu hari ini terwujud dan sudah ada pesawat yang mendarat," terangnya.
Ganjar berharap dengan adanya bandara Jenderal Besar Soedirman di Purbalingga, tak hanya masyarakat yang terbantu karena akses perjalanan semakin mudah.
Ganjar berharap, bandara baru itu bisa menjadi awal yang baik untuk peningkatan ekonomi di wilayah Jateng bagian tengah.
"Mudah-mudahan ini awal yang baik untuk peningkatan ekonomi di wilayah ini. Tak hanya Purbalingga, tapi juga daerah sekitarnya seperti Banjarnegara, Banyumas, Pemalang, Cilacap, Wonosobo, Kebumen dan lainnya," pungkasnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia