jpnn.com, MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo mengucurkan anggaran sebesar Rp 48 miliar untuk membangun Jembatan ‘Indiana Jones’ di Magelang. Pembangunan akan dimulai pada 2024.
Jembatan ‘Indiana Jones’ merupakan sebutan dari jembatan gantung yang berada di Kali Progo, Ngembik, Magelang. Informasi warga sekitar, jembatan ini dibangun kali pertama pada 1989, secara swadaya.
BACA JUGA: KNP Dukung Ganjar Beri Edukasi Pelestarian Ekosistem Laut Untuk Pelaut Indramayu
Hingga kini, kondisinya memprihatinkan karena jembatan sepanjang 100 meter ini terbuat dari bambu.
Sementara kerangka jembatan di ujung barat dan timur sudah retak dan membahayakan.
BACA JUGA: Mak Ganjar Gelar Pelatihan Membuat Roti Bareng Komunitas Pedagang Kue
“Tahun depan (dengan anggaran) Rp 48 miliar. Jadi, ini ada kontribusi dari pemkot, ada kontribusi dari kabupaten,” kata Ganjar dalam siaran persnya, Selasa (9/5).
Saat ini, kontribusi dari pihak Pemkab Magelang tepatnya di sisi barat Kali Progo sudah dikerjakan sepanjang 500 meter.
BACA JUGA: Ratusan Ojol di Cilegon Ikuti Pelatihan Wirausaha dari Sukarelawan Ganjar
Adapun dari Pemkot Magelang, mengerjakan di bagian timur Kali Progo, tepatnya sebelum jembatan gantung.
“Nanti provinsi yang bangun kontruksi bawahnya, pusat yang bangun konstruksi di atasnya. Sehingga harapan kami di antara yang kota dan kabupaten bisa masuk. Jadi semuanya bisa berjalan,” katanya.
Ganjar didampingi Kadis PU, Bina Marga dan Cipta Karya AR Hanung menuturkan jembatan itu akan dibuat dengan ukuran lebar 7 meter dan panjang 100 meter.
“Nanti transportasinya pasti bagus. Ini kan hanya bisa dilalui jalan kaki, sepeda motor. Kalau nanti iya, akan bisa dilewati kendaraan besar,” katanya.
Seorang warga bernama Pantopo, sempat menceritakan kisah dari jembatan gantung tersebut.
Jembatan ini bermula ketika ayah Pantopo bernama Cipto, prihatin dengan kondisi warga di antara Kali Progo yang harus menyebrang menggunakan ‘Gethek’ dan sering terjadi kecelakaan air.
“Maka dibuat ini. Tentu ini nanti bisa kami kasih penghargaan. Kalau perlu nanti dikasih namanya Jembatan Pak Cipto karena beliau yang pertama merintis. Nah ini putranya yang sekarang masih mengelola. Kami melihat partisipasi masyarakat yang sangat luar biasa,” kata Ganjar.
Keberadaan jembatan tersebut dimanfaatkan warga Rejosari, Bandongan maupun sekitarnya yang akan berangkat sekolah, berdagang, maupun berangkat kerja menuju Kota Magelang.
Warga Rejosari, Bandongan ini juga bisa melewati jalan lainnya untuk menuju Kota Magelang, namun jarak tempuhnya mencapai sepuluh kilometer.
Sedangkan jika ditempuh menggunakan jembatan gantung ini, jarak tempuhnya menjadi lebih dekat. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... GMP Targetkan Pembentukan Sukarelawan Ganjar pada Seluruh Desa di Jabar
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan