jpnn.com - SEMARANG– Di tengah suasana panik karena banjir di beberapa daerah Kamis (23/1) kemarin tersiar kabar bendungan Kedung Ombo akan dibuka karena tidak mampu menampung air.
Isu tersebut beredar melalui SMS dan social media seperti BBM dan twitter. Kabar ini membuat warga di kawasan Demak, Kudus, Pati resah. Mereka takut diterjang banjir dari waduk yang muaranya ke wilayah mereka.
BACA JUGA: Harga Sembako Terus Melejit
Atas kabar tersebut Ganjar Pranowo menegaskan informasi itu tidak benar. Ganjar menegaskan isu tersebut tidak bertanggung jawab alias hoax atau bohong.
BACA JUGA: Demo Jalan Rusak, Mahasiswa dan Polisi Adu Jotos
Hendaknya masyarakat tidak mempercayai informasi yang belum bisa dibuktikan kebenarannya. Dia juga menghimbau supaya masyarakat tidak ikut-ikutan menyebarkan kabar hoax itu.
"Isu Kedung Ombo dibuka dan sebagainya itu tidak ada. Saya minta jangan menyebarkan isu seperti itu. Kasihan masyarakat, bencana begini masih ada orang yang main-main," kata Ganjar usai Sidang Paripurna DPRD Jateng, di Semarang, Kamis (23/1).
BACA JUGA: Belum Pastikan Ada Penerimaan CPNS Tahun Ini
Disisi lain Ganjar mengatakan pihaknya terus berkomunikasi dan berkoordinasi dengan bupati dan walikota di Jawa Tengah. Dia tidak ingin para korban banjir tidak mendapatkan bantuan karena tidak ada koordinasi.
“Pada kondisi saat ini, masyaraat korban banjir sangat membutuhkan adanya dapur umum. Dan saya juga sudah berkoordinasi dengan Pangdam IV/Diponegoro dan Polda Jateng untuk bisa membantu para korban banjir ini,” katanya.
Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jawa Tengah Prasetyo Budhi mengatakan, informasi bendungan Waduk Gedung Ombo akan dibuka tidak benar. Justru saat ini Waduk Kedungombo sedang dalam proses pengisian air.
Sebab elevasi air di waduk itu masih 64 persen dari batas maksimal 90 persen atau 470 juta meter kubik dari rencana target pengisian 743 juta meter kubik. “Saya tegaskan isu itu tidak benar," ujarnya. (saf)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Senja Utama Renggut Empat Nyawa
Redaktur : Tim Redaksi