jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengunjungi wilayah yang masih tergenang banjir di Kelurahan Trimulyo Kecamatan Genuk Kota Semarang, Selasa (9/2).
Pantauan dilakukan Ganjar untuk memastikan masyarakat semuanya aman dan stok logistik tercukupi.
Saat Ganjar tiba di lokasi, hampir seluruh kawasan Trimulyo Genuk tergenang air dengan ketinggian sedada orang dewasa.
Rumah-rumah terendam, dan masyarakat terpaksa mengungsi di sejumlah tempat seperti masjid, musala, sekolah dan lainnya.
BACA JUGA: Bertemu Seorang Nenek yang Masih Trauma karena Banjir, Ini yang Dilakukan Pak Ganjar
Ada juga warga yang masih bertahan di rumah, karena rumahnya cukup tinggi. Warga yang melihat Ganjar, langsung menyapa dan melambaikan tangan.
"Sehat pak, bu, sabar ya. Sudah makan apa belum. Tolong pastikan semuanya dapat makan," kata Ganjar pada setiap warga yang ditemui.
BACA JUGA: Ganjar: Jangan di Sini, Masih Bahaya
Dua tempat pengungsian dikunjungi Ganjar, yakni Masjid Baitul Mannan dan salah satu musala.
Di tempat-tempat pengungsian itu, Ganjar berdialog dengan pengungsi untuk memastikan semuanya dalam kondisi sehat.
Selain itu, dia juga memastikan bahwa stok logistik seperti makanan, selimut dan lainnya aman.
Saat berdialog dengan pengungsi itu, perhatian Ganjar tertuju pada seorang balita yang menangis ketika digendong ibunya.
Ganjar langsung mendekati dan menyuruhnya memberikan air susu ibu. Namun, ibu yang diketahui bernama Arum,26 tersebut mengatakan jika anaknya tidak mau minum ASI dan biasanya meminum susu formula.
"Ini pas habis susunya pak. Kemarin dapat yang kecil, ini sudah habis. Sampai sekarang belum ada lagi bantuannya," kata Arum.
Ganjar pun langsung meminta Lurah Trimulyo yang mendampingi, termasuk tim BPBD untuk memerhatikan kebutuhan balita dan ibu hamil.
Dia juga langsung mengeluarkan sedikit uang dan meminta petugas membelikan susu formula untuk beberapa balita yang ada di pengungsian itu.
"Saya minta balita dan ibu hamil mendapat perhatian. Saya minta didata, berapa balita yang ada, berapa ibu hamil dan semuanya harus mendapat perhatian khusus agar asupan gizi mereka baik. Tadi katanya bantuan susu tidak ada, maka saya minta ini dipenuhi," kata Ganjar.
Ganjar juga meminta ada dokter atau bidan yang selalu mengecek kesehatan pengungsi, khususnya balita dan ibu hamil. Mereka harus mendapat pendampingan secara terus menerus agar kesehatan mereka terjamin.
"Kebutuhan susu penting, maka harus dipenuhi. Tadi saya minta ada yang beli susu, setidaknya untuk seminggu aman," tegasnya.
Terkait pantauan banjir, Ganjar mengatakan rata-rata masyarakat sudah mengungsi. Ia memang meminta semua warga mengungsi ke tempat aman, mengingat kondisi banjir cukup parah.
"Bu Lurah sudah cekatan dan membantu. Yang penting semua aman sambil kita pastikan kebutuhan mereka terpenuhi. Satu soal air bersih, makanan, selimut dan lainnya. Air bersih tadi sudah didrop, makanan relatif aman," jelasnya.
Ganjar juga mengajak Kepala Dinas PSDA untuk melihat langsung kondisi yang ada. Nantinya, pihaknya meminta agar ada koordinasi dengan BBWS untuk penanganannya.
"Nanti biar bisa dicari, kira-kira percepatan untuk menanggulangi ini seperti apa. Apa yang harus dimodifikasi, kalau perlu biar nanti dicarikan pompa. Intinya semua harus berpikir untuk membereskan persoalan ini," ucapnya.
Menurut keterangan Lurah Trimulyo, Katarina Nevy Herawati, semua wilayah kelurahannya terdampak banjir.
Sekitar 3.000 warga semuanya mengungsi, baik di masjid, musala, sekolah dan di rumah-rumah warga yang tinggi.
"Untuk logistik aman, tapi memang untuk kebutuhan gizi balita dan ibu hamil belum ada. Nanti, kami akan koordinasikan untuk mendata mereka dan memastikan pemenuhan gizi tercukupi," ucapnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia