Ganjar: Kepada Perawat, Dokter, dan Tenaga Medis Saya Mengharap Maaf dari Anda Semua

Sabtu, 11 April 2020 – 15:47 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta maaf pada para tim medis yang bekerja melayani pasien covid-19. Foto: Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo kecewa dengan sekelompok warga yang menolak jenazah perawat, pasien positif corona yang akan dimakamkan di Ungaran.

Ganjar bahkan secara khusus memohon maaf pada para tenaga medis atas perilaku sekelompok warganya tersebut.

BACA JUGA: Mata Berkaca-kaca, Ganjar Curahkan Kekecewaan pada Warga Penolak Jenazah Perawat

"Kepada perawat, dokter, dan tenaga medis mewakili seluruh warga Jawa Tengah saya mengharap maaf dari Anda semua. Mari tetap berjuang bersama-sama melawan corona," ujar Ganjar dalam video yang diunggah di akunnya di Instagram.

Dalam video itu, Ganjar tampak sangat sedih mendengar kabar jenazah perawat yang ditolak warga. 

BACA JUGA: Ganjar Mengucapkan Terima Kasih untuk Pengorbanan Perantau yang Tak Mudik

Padahal, dia sudah pernah mengingatkan warga di Jateng untuk tidak menolak pemakaman jenazah. Apalagi, sudah dijelaskan bahwa virus dari pasien positif corona yang meninggal akan mati saat dikubur.

Ganjar mengingatkan warganya akan jasa para tenaga medis yang selama ini rela bekerja siang malam merawat para pasien covid-19.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Menteri Yasonna Salah Langkah, PSBB Jakarta, Orang Kaya Tinggalkan Ibu Kota

"Jangan adalagi penolakan jenazah. Apalagi seorang perawat yang seharusnya kita hormati atas jasanya sebagai pahlawan kemanusiaan. Dia adalah seorang pejuang karena berani mengambil resiko, dgn merawat pasiem covid-19 padahal dia tahu itu mengancam keselamatannya. Para perawat, dokter dan tenaga medis tidak pernah menolak pasien, kenapa kita tega menolak jenazah mereka yang telah berkorban menyelamatkan kita," tegasnya.

Mantan anggota DPR itu juga mengingatkan kepada pihak-pihak yang mengurus pemakaman covid-19 agar berkomunikasi dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat sebelum mengubur jenazah.

"Tolong berkomunikasi dengan pemerintah desa dan tokoh masyarakat setempat kalau warga, saya yakin akan menerima dan juga akan mecegah berkembangnya isu yang tidak benar atau hoaks yang sering memecah belah masyarakat. Bapak ibu mohon sekali lagi jangan ada penolakan pemakaman jenazah karena sekarang ini roso kamangnusan kita benar-benar diuji," pungkas Ganjar. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler