jpnn.com - Ibu Hj Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum PDI Perjuangan bersama seluruh ketua umum partai politik yang mengusung Ganjar Pranowo beserta Tim Pemenangan Nasional Ganjar Pranowo secara resmi telah memilih Profesor Dr. Mohammad Mahfud Mahmodin atau dikenal dengan Mahfud MD sebagai bakal calon wakil presiden yang mendampingi Ganjar Pranowo.
Pertimbangan Strategis
BACA JUGA: Bisa Jadi Prabowo Kebingungan setelah Ganjar-Mahfud Berpasangan
Sebagaimana disampaikan oleh Ibu Mega, salah satu pertimbangan dalam memilih Pak Mahfud MD karena wawasan beliau di bidang hukum sangat luas, integritas, pengalaman, dan keberanian beliau sebagai pendekar hukum.
Pernyataan ini sekaligus menyiratkan bahwa Ibu Ketua Umum berpandangan, perlunya pembenahan hukum nasional yang perlu diseriusi.
BACA JUGA: Ganjar & Mahfud Buka Semuanya, termasuk soal Dukungan Jokowi
Banyak kasus-kasus hukum yang mencederai rasa keadilan rakyat, tajam ke bawah, tumpul ke atas. Hukum dipakai alat sandera oleh berbagai kekuatan politik.
Dewi Lustitia sebagai dewi keadilan dipaksa membuka penutup mata, yang membuat keadilan menjadi memihak.
BACA JUGA: Warung Gotong Royong Milik Ganjar Milenial Bantu Tingkatkan UMKM di Jabar
Pedangnya dihunuskan untuk membunuh yang tidak sepaham. Akibatnya, bidang hukum memperlihatkan tingkat kepuasan rakyat paling rendah dibanding bidang lainnya.
Kontempelasi panjang yang dijalani oleh Ibu Mega dalam memilih Pak Mahfud tentulah karena alasan yang sangat serius di atas.
Saya melihat ada kebutuhan hadirnya “ratu adil” di benak hati rakyat. Aspirasi itu ditangkap kuat oleh Ibu Mega.
Dan, dengan kewenangan beliau sebagai Mandataris Kongres Partai dipergunakannya untuk memenuhi harapan rakyat.
Kepemimpinan Dwitunggal
Kesepakatan para ketua umum partai terhadap Pak Mahfud melengkapi sebagai pasangan ideal Mas Ganjar, keduanya akan menjadi dwitunggal, layaknya Bung Karno dan Bung Hatta.
Ganjar Pranowo - Mahfud MD tipologi eksekutorial, keduanya tegas mengambil sikap keberpihakan terhadap rasa keadilan.
Ganjar pengurai benang kusut, Mahfud pemikir yang mendobrak status quo.
Ganjar telaten membersamai rakyat, terutama di berbagai kasus-kasus rakyat. Satu per satu kasus-kasus rakyat, meskipun ia terkadang terkena hawa panasnya, namun mampu ia selesaikan dengan memartabatkan semuanya.
Mahfud mampu mendobrak persekongkolan dan status quo di dalam kekuasaan. Ia kerap menggunakan langkah seribunya Gus Dur untuk membuat perubahan perubahan dari dalam, dari dulu hingga kini, di mana pun beliau bertugas.
Ganjar orator layaknya Bung Karno, Mahfud pemikir layaknya Bung Hatta. Ganjar gemati dan bergumul dengan massa rakyat, kehadirannya senantiasa dinanti dan berpeluk erat dengan rakyat bawah.
Mahfud menjadi oase di kalangan cerdik pandai. Pikiran-pikirannya menggerakkan pembaharuan di kalangan intelektual.
Ganjar-Mahfud duet pemimpin yang saling melengkapi, menyempurnakan niat ibadahnya untuk memimpin kita semua, membawa Indonesia sebagai tanah dan negeri yang dijanjikan.
Rekam Jejak
Ganjar nasionalistis. Mahfud religius. Keduanya lahir dari rakyat jelata, sama sama bukan keturunan priyayi.
Merangkak dari bawah, menjalani pasang-surutnya kehidupan. Ganjar dibesarkan dari keluarga polisi berpangkat rendah yang sederhana, namun penuh disiplin.
Mahfud lahir dari keluarga santri yang membawakan Islam Wasathiyah.
Saat mahasiswa, Ganjar digembleng di GMNI, menyerap seluruh pemikiran dan gerak juang Bung Karno.
Mahfud MD ditempa di HMI. Namun, kental dengan tradisi nahdliyahnya. Ganjar Pranowo di didik oleh Ibu Mega dan Mahfud MD dibesarkan oleh Gus Dur.
Kita ketahui, Ibu Mega dan Gus Dur adalah pemimpin terdepan gerakan reformasi. Kini anak didiknya bersatu.
Ganjar dan Mahfud sama-sama menjadi singa parlemen pada zamannya. Keduanya kritis-konstruktif.
Ganjar dan Mahfud membuktikan diri bagian dari kekuasaan, namun tidak tergoda oleh manisnya kekuasaan.
Beliau berdua tidak mabuk kekuasaan. Komitman terhadap antisuap, menegaskan perlawanannya terhadap tindakan korupsi.
Perang melawan korupsi bukan lagi janji, sepak terjangnya membuktikan keduanya bukanlah pepesan kosong dalam hal itu.
Pengalaman penugasan Ganjar-Mahfud juga sangat lengkap. Ganjar Pranowo pernah menjadi anggota DPR, menjadi Gubernur Jawa Tengah dua periode dengan sukses mengentaskan kemiskinan sampai satu juta warganya.
Kesuksesannya memimpin Jawa Tengah menjadi arsip sejarah yang membanggakan.
Mahfud MD pernah menjadi menteri semasa Presiden Gus Dur, menjadi anggota DPR, dan menjadi Ketua Mahkamah Konstitusi (MK).
Semasa menjadi Ketua MK, beliau pula yang membongkar skandal korupsi yang melibatkan mantan hakim konstitusi Akil Mochtar.
Saat menjadi Menko Polhukam saat ini, beliau pula yang mengungkapkan kasus-kasus kakap, korupsi di pajak, bea cukai, kasus Ferdi Sambo, dan lain-lain.
Rekam jejak keduanya menjadi kado manis buat rakyat pada pemilu nanti. Harapan akan lahirnya ratu adil yang kita nanti nantikan.(***)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : Friederich Batari