jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengingatkan pentingnya kearifan lokal dalam menghadapi Covid-19. Hal ini, menurutnya, bisa dipelajari dari Suku Badui.
Hal itu disampaikannya saat mengikuti Malam Tirakatan yang digelar secara virtual bersama Kagama Depok, Senin (16/8).
Orang nomor satu di Jawa Tengah itu membaca makna penampilan Presiden Joko Widodo memakai baju adat Suku Badui saat pada sidang MPR.
Menurutnya, suku pedalaman di Banten itu mampu menangkal Covid-19 dengan cara arif.
BACA JUGA: Pak Ganjar Salut dengan Perbuatan Mulia yang Dilakukan Jajaran Polda Jateng
"Kita lihat anggota kita (Kagama) pakai baju adat pedalaman di Banten. Simbolnya menarik, Badui itu daerahnya tidak ada yang kena Covid-19. Kayaknya kita perlu arif untuk menghadapi situasi saat ini," ujar Ganjar.
Dia juga melihat ada perkembangan pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang mencapai 7,07 persen. Ini memberikan rasa optimisme untuk terus menjadi lebih baik.
BACA JUGA: Mata Para Covid Rangers Berkaca-Kaca Mendengar Ucapan Pak Ganjar..
"Kita lihat ekonomi tumbuh tujuh persen, ini juga menumbuhkan optimisme," lanjutnya.
Untuk itu, Ganjar berharap semua masyarakat tetap berhati-hati dan waspada, meski kasus Covid-19 sudah turun.
"Jabodetabek diingatkan lagi hati-hati, Jakarta mulai membaik. Jangan sampai dibuka biyak. Nanti yang datang dari tempat lain hati-hati jangan sampai meledak lagi kemudian jadi persoalan. Ini Kagama bisa memberi edukasi," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar mengaku senang dan mengapresiasi kegiatan yang digelar secara virtual itu. Sebab, diikuti dari berbagai daerah bahkan sampai luar negeri.
"Acaranya Depok tapi yang ikut dari mana-mana. Ada studio Yogya, ada juga Kagama Singapura. Agustus kita tirakatan, semua ketemu, berkumpul dqlam situasi yang tidak mudah. Tapi selalu saya suka kawan Kagama semangat membantunya itu loh. Selamat berdiskusi, dan selalu menginspirasi dengan kegiatan yang inovatif,"pungkasnya. (flo/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Redaktur & Reporter : Natalia