jpnn.com - JAKARTA - Bakal capres PDI Perjuangan Ganjar Pranowo berkomitmen untuk menghadirkan sekolah gratis di seluruh Indonesia untuk masyarakat yang kurang mampu.
"Saya hanya ingin menyampaikan kepada masyarakat luas, bagaimana akses pendidikan itu lebih mudah, dan bagaimana, mohon maaf ini, keluarga tidak mampu bisa mendapatkan (pendidikan) dengan skala prioritas," kata Ganjar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Jumat (22/9) malam.
BACA JUGA: Beberkan Data Penting, Pangeran Siahaan Sebut Ganjar Tak Merendahkan Profesi
Ganjar Pranowo mengatakan program itu sudah dilakukan ketika dirinya menjabat Gubernur Jawa Tengah dua periode.
Pria kelahiran 28 Oktober 1968 itu membuat sekolah berbasis boarding (asrama) secara gratis alias tidak dipungut biaya untuk masyarakat kurang mampu. Bahkan, para siswa mendapatkan seragam, sepatu, asrama, dan makan.
BACA JUGA: Ganjar Pranowo Meningkatkan Mutu Pendidikan, Mulai dari Peningkatan Kesejahteraan Guru Honorer
Sekolah ini juga mampu menghubungkan dan membuat kerja sama dengan perusahaan atau industri untuk penyerapan tenaga kerja.
Ganjar menyampaikan hal itu seusai mendapatkan penghargaan sebagai "Tokoh Pendongkrak Kualitas Pendidikan Keluarga Miskin"
BACA JUGA: Ganjar: Ulama Harus Dilibatkan dalam Pengambilan Keputusan Penting Negara
Ganjar menganggap bahwa sekolah gratis adalah bagian integral dari upaya mempermudah akses pendidikan yang terbukti bisa meningkatkan taraf hidup masyarakat secara keseluruhan, serta dalam jangka panjang dapat menuntaskan kemiskinan.
Selain itu, Ganjar juga mengungkapkan kekhawatiran tentang ketidakmerataan infrastruktur dan akses pendidikan di berbagai daerah di Indonesia.
Dia mengatakan, setiap daerah harus memiliki akses pendidikan yang merata dan mudah dijangkau.
"Maka inilah yang mesti kita kebut sehingga nantinya mereka semua bisa mendapatkan akses pendidikan yang sangat mudah," tegas mantan anggota DPR RI dua periode itu.
Ganjar yang berprinsip "Tuanku ya Rakyat" itu turut menyebut pentingnya memanfaatkan bonus demografi dengan baik melalui pengelolaan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan pendidikan yang berkualitas, terutama untuk masyarakat kurang mampu.
"Maka kalau kita mengelola SDM dengan baik, dengan pendidikan yang sangat bagus, maka rasa-rasanya kita akan bisa memanfaatkan bonus demografi dengan baik," kata Ganjar Pranowo. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu