Ganjar Minta Pemilik Warung Makan Pakai Cara Take Away selama Pandemi

Minggu, 04 Juli 2021 – 06:45 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo keliling di tempat makan. Foto: IG @ganjarpranowo

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mampir ke warung makan Ayam Tulang Lunak Kranggan di sela gowes.

Dia mengapresiasi dan mendukung langkah yang dilakukan pemilik warung makan yang terletak di daerah Kranggan, Kota Semarang itu.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Aset Jenderal Andika di AS dan Australia, Tiga Ancaman NKRI, Dokter dan Guru Bisa Kena PHK

Sebab selama pandemi Covid-19 ini warung itu hanya melayani pesanan take away atau dibungkus dan dibawa pulang.

Menurut Ganjar, hal itu patut ditiru oleh warung makan lainnya karena sangat membantu dalam memutus rantai persebaran Covid-19.

BACA JUGA: Ganjar: Tolong Saling Mengingatkan, Ini Virusnya Ganas

Terlebih pada saat ini lonjakan kasus Covid-19 di Jawa Tengah sedang tinggi dan pemerintah melaksanakan PPKM Darurat di Jawa-Bali.

"Ini ada salah satu contoh, warung Ayam Tulang Lunak Kraton Kranggan. Menurut saya ini salah satu yang paling bagus karena ternyata sejak Covid-19 tahun lalu sudah menginisiasi take away," kata Ganjar.

BACA JUGA: Ganjar: Sudah Enek dengan Covid-19?

Kesempatan itu digunakan Ganjar untuk berdialog dengan Setiono, pemilik warung. Dari dialog itulah diketahui bahwa Setiono sudah menerapkan praktik take away dan tidak melayani makan di tempat sejak bulan April 2020.

"Mulai April 2020 pas ramai-ramainya Covid itu. Kami kan juga takut kalau ada yang makan di tempat. Jadi kalau mau beli ya dibungkus terus dibawa pulang," ujar Setiono kepada Ganjar.

Setiono bahkan sengaja menyingkirkan meja dan kursi makan agar tidak ada pengunjung yang makan di tempat.

Hanya disisakan beberapa yang sudah dimodifikasi dengan dipasang pembatas transparan di meja. Meja-kursi yang disisakan itu untuk mereka yang menunggu pesanan.

"Ini meja juga saya ambil semua. Sisakan dua meja dan beberapa kursi dengan diatur jaraknya untuk pengunjung menunggu pesanan jadi," tutur suami dari Maria Lindawati Atmodjo, generasi kedua pemilik warung itu.

Setiono menjelaskan pada awal pandemi itu memang ada penurunan pesanan dan omzet. Rata-rata pesanan pada saat itu hanya mencapai 40-50 persen dari pesanan sebelum pandemi.

Jumlah itu sempat meningkat hingga 70 persen sebelum ada lonjakan kasus beberapa pekan terakhir.

"Orderan susut (turun). Waktu pertama-tama cuma 40 persen. Terus sempat naik lagi menjadi 70 persen tapi sekarang susut lagi," ungkapnya.

Ganjar yang mendengar cerita dari Setiono tak berhenti memberikan apresiasi. Apalagi sebelum mampir ke warung Ayam Tulang Lunak Kraton Kranggan itu, Ganjar lebih dulu berkeliling Kota Semarang dan melihat banyak warung yang belum tertib.

"Ini bagus. Tadi saya keliling, banyak yang tidak tertib dan tidak ada yang (hanya) take away, itu bahaya. Maka saya minta agar mereka take away. Ini juga kan sudah mulai PPKM Darurat," kata Ganjar menanggapi cerita Setiono.(flo/jpnn)

Jangan Lewatkan Video Terbaru:


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler