Ganjar Minta Warga Jateng Menyampaikan Usulannya lewat Dua Kanal ini

Rabu, 10 Februari 2021 – 18:03 WIB
Gubernur Ganjar Pranowo saat membuka masa Musrenbang Jateng tahun 2022. Foto: Instagram

jpnn.com, SEMARANG - Pemerintah Provinsi Jawa Tengah menyiapkan dua kanal bagi masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Jateng tahun 2022.

Hal itu menyusul situasi Pandemi COVID-19 sehingga tidak memungkinkan untuk menyerap aspirasi masyarakat secara langsung.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Eits, Abu Janda Jangan Senang Dulu, Gaya Kepemimpinan AHY di Demokrat Disentil, Aplikasi Berbahaya

"Masyarakat tidak perlu khawatir, silakan aktif memberikan masukan dan usulan kepada kami secara daring melalui kanal yang sudah kami siapkan," kata Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo saat membuka masa Musrenbang Jateng tahun 2022 di kantornya, Rabu (10/2).

Dua kanal itu antara lain jatengprov.go.id/masukanrkpd2022 dan rembugan.jatengprov.go.id.

BACA JUGA: Nama Ganjar Disebut dalam Buku Agama, Ketum Seknas Jokowi Jateng Endus Aroma Politik

“Manfaatkan dua kanal itu untuk memberikan masukan dan saran kepada kami. Setiap usulan dan masukan pasti akan ditampung dan dijadikan pertimbangan dalam penyusunan program kerja," tegas Ganjar.

Dia juga langsung mencontohkan bagaimana pihaknya tetap menerima masukan masyarakat meskipun lewat daring.

BACA JUGA: Pak Ganjar Siapkan Vaksin Covid-19 untuk Jurnalis

Contohnya, ada forum anak dan penyandang disabilitas yang tetap bisa menyampaikan masukan meskipun melalui zoom meeting.

Rizky dan Vera misalnya, keduanya mengusulkan agar pemerintah memerhatikan tentang stunting. Sebab, merujuk data yang ada, masih ada 156.549 balita di Jateng yang mengalami stunting.

"Kami meminta pemerintah melakukan perbaikan data dalam sasaran pemberian gizi pada balita dan ibu hamil. Selain itu, kami juga mengusulkan agar pemerintah melindungi anak-anak dari bullying yang marak, baik secara fisik maupun melalui media sosial," kata keduanya.

Sementara itu, salah satu penyandang disabilitas, Didik Supriyanto meminta pemerintah lebih memerhatikan penyandang disabilitas dalam penanganan kedaruratan bencana.

Sebab ada kasus, salah satu penyandang disabilitas harus menunggu hingga 24 jam untuk dievakuasi dari bencana.

"Kami minta penyandang disabilitas menjadi prioritas dalam penanganan kebencanaan. Kalau perlu, di setiap rumah yang ada penyandang disabilitasnya, diberikan pengeras suara agar memudahkan evakuasi," jelasnya.

Usulan-usulan itu langsung ditampung Ganjar dan ditindaklanjuti. Ia juga meminta seluruh bupati/wali kota di seluruh Jateng melakukan hal yang sama.

"Ini usulan-usulan bagus dan kalau ini diramu jadi satu, tentu akan menjadi kebijakan yang bagus. Maka saya minta semua daerah mengakomodir ini dalam penyusunan program-program prioritas," kata Ganjar. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler