jpnn.com, JAKARTA - Munculnya Ganjar Pranowo dalam salah satu tayangan azan televisi swasta mendapat sorotan dari warganet. Ganjar Pranowo menggunakan koko baju putih panjang, sarung bermotif batik, melakukan wudu dan salat berjemaah pada tayangan azan magrib tersebut.
Ketua umum Sahabat Ganjar Gus Nahib Shodiq menilai kemunculan Ganjar Pranowo dalam tayangan azan magrib tersebut merupakan ajakan untuk beribadah, dan bermuatan dakwah.
BACA JUGA: Pertemuan dengan Mahfud MD Jadi Pembuktian Ganjar Tak Sekadar Petugas Partai
“Ganjar adalah sosok yang religius dan taat dalam menjalankan ibadah seperti yang dilakukan dalam kesehariannya. Tidak ada yang salah, ini merupakan dakwah dalam bentuk visual, ini merupakan ajakan untuk beribadah, dan ini bukan politik identitas,” ujar Gus Nahib dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Senin (11/9).
Gus Nahib Shodiq mengatakan bahwa Ganjar Pranowo dan keluarganya merupakan sosok yang religius, pibadi yang santun, merakyat dan sangat dengan ulama dan santri.
BACA JUGA: Ketua Muhammadiyah Jateng: Video Azan Ada Ganjar Kreatif, Tak Perlu Diprotes
"Kita ketahui ibu Siti Atiqah cucu dari tokoh penting Nahdlatul Ulama (NU), KH Hisyam A Karim merupakan pendiri Pondok Pesantren PP Riyadus Sholikhin Kalijaran, Karanganyar, Purbalingga. Bapak Ganjar Pranowo sosok yang sangat dekat dengan ulama dan para kiyai juga dikunjungi Bapak Ganjar. Apalagi saat bertemu dengan orang yang lebih tua, Bapak Ganjar membukuk dan salim,” kata Gus Nahib.
Tokoh Agama dan Aktivis Pemuda Islam Jakarta Habib Syarif Razie menilai tak ada yang aneh dengan tayangan itu.
Tayangan itu, kata dia, hanya memperlihatkan cuplikan Ganjar Pranowo saat berwudu dan setelah solat berjemaah.
Sebelumnya, Wakil Ketua MUI Anwar Abbas juga tidak mempermasalahkan munculnya Ganjar Pranowo dalam tayangan azan Magrib di televisi swasta itu.
Buya Anwar -panggilan akrabnya- menegaskan justru aneh jika seseorang yang mengaku muslim tetapi tidak melaksanakan salat.
"Sah-sah saja. Malah kalau yang bersangkutan sebagai seorang Muslim tidak salat maka di situ baru masalah," ujarnya pada Sabtu (9/9).
Buya Anwar justru mendorong bakal capres lainnya melakukan hal serupa. “Silakan saja," tutur Buya Anwar.(mcr10/jpnn)
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul