jpnn.com, JAWA TENGAH - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengecek perbaikan jalan di Jalan Raya Solo-Purwodadi, Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen pada Senin (13/3) pagi.
Pria 54 tahun itu menjelaskan, proyek perbaikan jalan se-Jawa Tengah telah diwacanakan sejak dua tahun lalu.
BACA JUGA: Ganjar-Erick Dinilai Bakal jadi Duet Pemimpin Aspirasi Rakyat
Namun, prosesnya terhenti lantaran adanya pandemi Covid-19, sehingga anggarannya dialokasikan untuk penanganan Covid-19.
Sebagai informasi, pada 2023 Pemprov Jawa Tengah berkomitmen untuk menyelenggarakan program perbaikan jalan se-Jawa Tengah.
BACA JUGA: Orang Muda Ganjar Bangun Instalasi Hidroponik di Rusunawa Jatinegara
Total anggaran yang dialokasikan yakni Rp 437 miliar dari APBD Tahun Anggaran 2023.
Jalan Raya Solo-Purwodadi yang berada di Sragen banyak dikeluhkan masyarakat, akibat banyaknya lubang dan membahayakan pengendara.
BACA JUGA: Tingkatkan Edukasi Crypto, Aplikasi PINTU Gandeng 3 Kampus
"Sekarang dibantu Kementerian PUPR, alhamdulillah beberapa sudah diselesaikan. Namun memang ada beberapa protes warga cukup tinggi karena jeglongan (lubang) cukup dalam," ujar Ganjar di Jalan Raya Solo-Purwodadi KM 30, Sragen.
Perbaikan Jalan Raya Solo-Purwodadi dilaksanakan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Cipta Karya Jawa Tengah, bersama Kementerian PUPR.
Ganjar membeberkan, sepanjang 5 kilometer ruas Jalan Gemolong yang masuk Jalan Raya Solo-Purwodadi telah berhasil diperbaiki.
Total perbaikan Jalan Lingkar Sragen yakni 8,5 kilometer.
Anggaran yang digelontorkan untuk perbaikan Jalan Lingkar Sragen senilai Rp 98 miliar, berasal dari Instruksi Presiden (Inpres) Tentang Penambahan Dana Perbaikan Jalan Daerah dengan total dana tambahan Rp 32,7 triliun.
"Dengan Inpres (anggarannya). Nanti juga akan dibantu tuntaskan ini semua yang di Jalan Gemolong," ucap Ganjar.
Politikus PDIP ini berharap, perbaikan jalan yang sedang digencarkan Pemprov Jawa Tengah memiliki kualitas yang bagus dan bertahan untuk jangka waktu yang lama.
Dalam beberapa pengecekannya, Ganjar juga kerap mendapati masih banyaknya kendaraan besar pengangkut yang melanggar over dimension over loading (ODOL).
Hal itu, kata Ganjar, sangat memengaruhi kondisi jalan yang cepat rusak.
Oleh sebab itu, Ganjar meminta pihak berwenang untuk membuat pos pengecekan pelanggaran ODOL.
Ganjar juga bakal menyiapkan timbangan portabel untuk memperketat pengawasan terhadap kendaraan yang melintas.
"Saya minta dilakukan pengecekan random dengan jembatan timbang portabel untuk kami cek di sini. Kami minta tolong juga Kepolisian, Kementerian Perhubungan agar ODOL ini kita selesaikan," tegas Ganjar.(chi/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Redaktur & Reporter : Yessy Artada