jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta semua pihak memastikan bantuan sosial untuk masyarakat tersalurkan.
Hal ini menyusul keputusan pemerintah memperpanjang PPKM Darurat hingga 25 Juli nanti.
"Karena keputusannya sudah diperpanjang, yang mesti dilakukan adalah bansosnya dikeluarkan. Tidak hanya yang bersumber dari APBN maupun APBD, bantuan sumber lain juga harus disalurkan," kata Ganjar ditemui di kantornya, Rabu (21/7).
Untuk itu Ganjar meminta seluruh bupati/wali kota segera mengeluarkan bantuan sosial untuk meringankan beban masyarakat. Sumber lain seperti CSR, Baznas dan lainnya harus dipastikan tersalurkan.
BACA JUGA: Iduladha di Rumah Saja, Ganjar: Berkurban Menyelamatkan Diri dan Orang Lain
"Kita punya gerakan ASN jajan untuk membantu UKM. Ayo dilaksanakan. Pastikan bantuan dari pusat, dari provinsi maupun kabupaten/kota dikeluarkan hari ini. Karena keputusannya sudah jelas diperpanjang, maka bantuan keluarkan semuanya," tegasnya.
"Bantuan untuk sektor pertanian, nelayan, industri kecil menengah, jaminan sosial yang reguler sekarang dikeluarkan sehingga kalau masyarakat bisa bertahan sampai tanggal 25 dan mereka taat, betul-betul bantuannya diterima," tambahnya.
BACA JUGA: Ganjar: Tolong Pakai Masker, Cari Rumah Sakit Sekarang Susah
Disinggung terkait perpanjangan PPKM Darurat, Ganjar mengatakan, pelaksanaannya sudah berdasarkan petunjuk dari pusat. Sekarang namanya bukan PPKM Darurat, melainkan pakai leveling mulai 3-4.
"Dari Kemendagri sudah keluar levelnya, mana level 3 dan 4. Ketentuannya masih tak jauh berbeda, hanya mungkin sisi wakti yang kemarin buka hanya sampai jam 8 malam, sekarang bisa jam 9 malam. Sama ketentuan terkait pedagang kecil Presiden sudah bicara ada pelonggaran," jelasnya.
Pemda, lanjut Ganjar, diberikan keleluasaan untuk mengatur. Meski tak semua daerah di Jateng masuk level 4, namun Ganjar meminta semua daerah melakukan hal yang sama.
"Kalau tidak, nanti muncul problem di daerah perbatasan. Khusus untuk Jateng, nanti kami akan bicarakan dengan bupati/wali Kota sebaiknya lakukan yang sama. Saya mendorong semuanya call tinggi saja, semua sama. Lebih baik kita menahan diri dulu agar bisa mengendalikan," ucapnya.
Pemetaan level, lanjut Ganjar, memang tidak sama dengan pemetaan zona. Namun, intinya, data yang dipakai hampir sama.
"Sekarang tidak usah berdebat dengan data. Yang ada dilaksanakan. Justru asumsinya yang harus dibangun, semua levelnya tinggi, semua levelnya merah. Agar kita berhati-hati. Karena begitu kendor dan kita lengah, maka penularannya akan sangat cepat sekali," pungkasnya. (flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia