Ganjar Perintahkan Desa Kembali Hidupkan Jimpitan dan Buat Lumbung Pangan

Kamis, 02 April 2020 – 19:05 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Foto: Humas Jateng.

jpnn.com, SEMARANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memerintahkan kepala desa untuk membuat lumbung pangan di tengah wabah virus corona ini.

Lumbung ini penting agar desa bisa mandiri tanpa terlalu bergantung pada bantuan pemerintah pusat.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Harus Hadapi Kondisi Terburuk Corona, Obat Herbal AntiCovid, Freeport Berdarah

Menurut Ganjar, lumbung pangan adalah wadah setiap warga menyumbang bahan makanan yang dimiliki. Pada masa lalu hal ini disebut jimpitan.

Hasil sumbangan warga dikumpulkan di satu tempat untuk kemudian digunakan membantu warga sekitar yang membutuhkan.

BACA JUGA: Kisah Christina, Pasien Corona yang Sembuh, Beginilah Perjuangannya di Ruang Isolasi RS

"Mulai hidupkan lagi jimpitan, yang muslim zakat infak dan sedekahnya bisa dioptimalkan. Tanami lahan-lahan kosong dengan tanaman kebutuhan pokok sehari-hari. Kalau itu dilakukan, maka daya tahan kita akan semakin kuat," kata Ganjar pada Kamis (2/4).

Selain itu, keberadaan lumbung pangan bisa berfungsi membantu masyarakat yang membutuhkan.

BACA JUGA: Ganjar Telepon Dua Pasien Corona yang Sembuh: Tuhan Masih Sayang sama Saya Pak...

Mereka yang terkena penyakit dan virus corona, termasuk yang dirumahkan dari perusahaan akibat virus ini, bisa dijamin kehidupannya oleh desa.

"Minimal, dengan kekuatan itu, desa bisa menolong. Maka ini kompak, bantuan dari pemerintah pusat ada, kekuatan dari bawah juga ada. Mari kita kembalikan kekuatan gotong royong dengan kultur desa ini, agar kita semua bisa melewati masa-masa sulit seperti saat ini," tutupnya.

Ganjar menambahkan, kearifan lokal adalah kekuatan terpendam yang dimiliki warga desa untuk melawan pagebluk ini. Dia yakin desa justru bisa survive karena kultur masyarakatnya yang masih komunal dan mau berbagi.

Selain gotong royong dalam hal makanan, menurut Ganjar, desa juga bisa melakukan pembatasan sosial lebih ketat. Jika di kota membutuhkan petugas keamanan, desa punya sistem ronda yang bisa dimaksimalkan.

"Kalau sebelumnya ronda hanya malam, sekarang bisa siang juga. Jaga perbatasan desa, data setiap pendatang dan arahkan karantina mandiri agar aman dari penyebaran virus," katanya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler