Ganjar Telepon Dua Pasien Corona yang Sembuh: Tuhan Masih Sayang sama Saya Pak...

Minggu, 29 Maret 2020 – 22:14 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat video call dengan pasien corona yang sembuh dan memberinya semangat. Foto: Pemprov Jateng.

jpnn.com, SEMARANG - Di tengah kesibukannya menangani wabah virus corona, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo masih menyempatkan diri untuk menelepon dua pasien yang dinyatakan sembuh dari virus corona di Jateng pada Minggu (29/3).

Suasana haru tampak saat Ganjar berbincang dengan dua pasien itu melalui video call. Tak henti-hentinya, ucapan syukur terus mengalir dari Ganjar dan dua pasien tersebut selama percakapan berlangsung.

BACA JUGA: 5 Berita Terpopuler: Corona Menggila, Etnis Tionghoa Di-bully, Selamatkan 270 Juta Rakyat

Dua pasien yang dinyatakan sembuh tersebut adalah Robby dan Purwanti. Diketahui, Robby merupakan warga Jateng yang sehari-hari bekerja di Bali sebagai tour guide dan diduga tertular saat berada di pulau Dewata itu.

Sementara Purwanti adalah istri dari pasien positif corona yang meninggal dunia di Solo usai mengikuti seminar di Bogor.

BACA JUGA: Kematian Pasien Corona Capai 10 Ribu di Italia, Lockdown Diperpanjang

Ganjar menelpon dua warganya itu secara terpisah. Awalnya, dia menghubungi Robby melalui video call dan langsung disambut dengan ucap syukur kepada Tuhan.

Cukup lama keduanya berbincang, baik tentang cerita awal penularan, masa inkubasi, proses perawatan dan cerita lainnya.

BACA JUGA: Driver Ojol yang Sempat Kesakitan itu Meninggal Dunia, Ternyata PDP Corona

"Alhamdulillah pak, saya sudah melewati masa inkubasi dan sudah dinyatakan negatif. Ini masih di rumah sakit pak, sekarang siap-siap pulang ke rumah," kata Robby.

Robby menceritakan bagaimana pengalamannya menjalani masa inkubasi selama 16 hari di rumah sakit Moewardi Solo. Selama itu, dia merasakan kejenuhan dan kelelahan yang luar biasa.

"Saya minta semua masyarakat untuk menjaga kesehatan masing-masing. Patuhi pemerintah untuk mengisolasi diri di rumah. Yang kerja di luar kota, saya juga berharap tidak mudik dulu, takutnya keluarga di rumah tertular. Jangan sampai semakin banyak orang tertular, saya sendiri sudah merasakan betapa sakitnya harus menjalani pengobatan akibat virus ini," terangnya terbata.

Robby menerangkan, dirinya merasa demam saat masih berada di Bali. Ketika kondisinya tidak kunjung membaik, dia memutuskan untuk pulang kampung. Namun setibanya di Bandara Adi Soemarmo Solo, dia langsung dibawa ke RSUD Moewardi.

"Setelah dicek dan saya dinyatakan positif corona. Saya belum sempat pulang dan langsung dirawat di RSUD Moewardi. Alhamdulillah sekarang sudah sehat, sudah dinyatakan negatif," imbuh Robby.

Untuk proses perawatan selama dirinya diinkubasi, Robby mengatakan semua berjalan sangat baik. Dokter dan perawat-perawatnya selalu memberikan support dan melakukan penanganan medis dengan sangat baik.

"Semua memberikan support, itu membuat saya semakin semangat untuk sembuh. Saya hanya berdoa, semoga penyakit ini segera berakhir. Setelah ini, saya juga berharap masyarakat tidak mengucilkan kami karena kami butuh support untuk menjalani semuanya," pungkasnya.

Sementara itu, Purwanti tidak henti-hentinya mengucap syukur atas kesembuhan yang diberikan saat ditelpon Ganjar.

Perjuangannya untuk sembuh akhirnya terwujud setelah 11 hari menjalani proses inkubasi. Kamis (26/3) lalu, dia diperbolehkan pulang.

"Alhamdulillah, Tuhan masih sayang sama saya pak. Saya diberikan kesembuhan dan dinyatakan negatif corona," kata dia.

Purwanti mengatakan tertular suaminya yang terlebih dahulu dinyatakan positif corona usai pulang seminar di Bogor. Sama-sama berjuang, tetapi Tuhan berkehendak lain, suaminya meninggal dalam proses perawatan.

Anehnya, Purwanti mengatakan tidak merasa ada gejala apapun yang dirasakan. Saat dicek, ternyata hasilnya dia dinyatakan positif corona.

"Saya tidak merasa apa-apa, tapi hasil tes mengatakan positif. Alhamdulillah sekarang sudah sembuh. Semoga saya dan keluarga yang ditinggalkan tetap diberi kesehatan dan ketabahan," terangnya.

Ganjar sengaja menelpon dua pasien yang sembuh dari virus corona itu untuk mendengarkan cerita dan pengalaman mereka.

Bagaimana awal mereka tertular, bagaimana bertahan, cerita selama proses penyembuhan dan kisah selama menjalani masa-masa sulit di inkubasi.

"Agar masyarakat bisa belajar dari kisah ini, belajar dari pengalaman mereka yang berhasil berjuang untuk sembuh. Mudah-mudahan ini menginspirasi semuanya," kata Ganjar.

Kisah ini, lanjut Ganjar, juga dapat menjadi pelecut semangat bagi mereka yang dinyatakan positif, ODP maupun PDP virus corona untuk berjuang agar sembuh dari penyakit itu. 

Dia juga meminta doa dan dukungan dari semua masyarakat agar baik pasien maupun tenaga medis diberikan kesehatan.

"Kepada masyarakat yang sehat, mari kita bantu para tenaga medis kita dengan memutus mata rantai penyebaran virus corona ini. Kalau tidak penting jangan keluar rumah dulu. Juga saya minta, hilangkan stigma negatif pada saudara kita yang sedang berjuang untuk sembuh dari virus corona ini, mereka semua butuh doa dan suport kita bersama," pungkasnya. (flo/jpnn)


Redaktur & Reporter : Natalia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler